Berjiwa sportif, jadilah suri tauladan

Rabu malam 4 September 2019, Ribuan orang dari berbagai elemen pendukung PSIM Yogyakarta tumpah ruah di titik nol kilometer. Para pendukung PSIM tersebut hadir untuk merayakan 90 tahun kelahiran klub sepak bola kebanggan masyarakat Yogyakarta. PSIM yang lahir pada 5 September 1929  dengan nama Persatuan Sepakraga Mataram (PSM) dan pada 27 Juli 1930 namanya dirubah menjadi PSIM seperti yang kita kenal sekarang. Kata Mataram dikenakan karena klub sepakbola ini lahir di ibukota kerajaan Mataram  Yogyakarta. 90 tahun sudah PSIM berjuang menggapai manis, pahit dan getirnya kompetisi sepak bola dan kini di tahun 2019 sebuah berusaha untuk  menjuarai liga dua dan bisa naik pada liga 1. Malam ini di acara peringatan ulang tahun PSIM digelar Kirab dengan start di depan DPRD DIY kemudian berjalan sepanjang jalan Malioboro menuju titik nol kilo meter,dengan awali oleh Bregada, pataka, 90 bendera PSIM, pemain, offisial, pelatih dan suporter PSIM Jogja.Setelah sampai di titik nol rombongan kirab memasuki plaza Serangan Oemoem 1 Maret, yang  dilanjutkan dengan acara potong tumpeng dilakukan oleh Walikota Yogyakarta yang kemudian potongan tersebut diserahkan pada CEO PSIM. Pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur atas nikmat dan karunia Tuhan yang selama ini telah diberikan pada PSIM dan warga Yogyakarta. Setelah pemotongan tumpeng dilanjutkan dengan penyalaan lilin sebagai wujud kebersamaan dan gotong royong dalam membangun PSIM menjadi kesebel;asan yang sarat prestasi dan kebanggaan masyarakat Yogyakarta.

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PSIM membawa nama baik Yogyakarta, oleh karena itu hendaknya menjaga sportifitas dalam bertanding dan menjaga ketertiban baik pada saat tandang maupun kandang. Kita dikenal sebagai pusat budaya yang hadi luhung oleh karena itu hendaknya kita mampu tampil dan memberikan contoh suri tauladan bagi kesebelasan lain maupun sporter lain. Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim PSIM dalam upaya untuk meraih juara liga dan bisa naik ke liga 1, demikian juga pada suporter PSIM yang selama ini telah memberikan dukungan bagi kemajuan PSIM. Dengan jiwa sportif dan nilai luhur keteladanan, mari kita satukan tekad, doa dan upaya agar PSIM sukses sebagai juara, sukses sebagai penyelenggara dan sukses dalam tandang. Kami ucapkan selamat pada PSIM Yogyakarta, Dirgahayu PSIM, semoga Tuhan meridhoi langkah-langkah kita dalam membangun persepakbolaan di Yogyakarta pada khususnya dan nasional pada umumnya.

Selain menyelenggarakan kegiatan malam ini, besuk Minggu, 8 September 2019 akan digelar pertandingan sepak bola persahabatan yang dikemas dalam Trofeo Hamengku Buwono Cup yang diikuti tiga kesebelasan, yakni : Timnas U-23, Bali United dan PSIM. Dalam pertandingan tersebut setiap tim akan bermain selama 45 menit dan akan bertemu satu sama lain, persis dengan model trofeo di italia. Acara Kirab, Tumpeng dan penyalaan lilin diakhiri dengan menyanyikan lagu, aku yakin dengan kamu yang dinyanyikan secara bersama-sama. (ant)