Kompak, Gotong royong jadilah masyarakat tangguh

Minggu pagi, 8 September 2019 di bantaran sungai Winongo tepatnya di Kampung Kricak Kidul digelar simulasi bencana banjir oleh KTB Kricak Kidul dan BPBD Kota Yogyakarta bersama TAGANA. Diawali dengan peringatan dini berupa kentongan, bernada titir, ratusan warga dikejutkan dengan teriakan banjir, sontak warga bergegas menuju ke tempat pengungsian yang telah disepakati melalui jalaur evaluasi. Menurut Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Hari Wahyudi  dalam sambutannya disampaikan bahwa simulasi banjir ini merupakan latihan konkrit bagi warga kricak yang tinggal di bantaran sungai dan rawan terhadap bahaya bencana banjir. Melalui simulasi ini kita jadi tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi banjir, jangan mudah panik dan gugup tetap waspada terhadap setiap kemungkinan yang akan terjadi. Kricak Kidul menjadi Kampung Tanggap Bencana/KTB ke 110 yang menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat sadar bencana yang tergabung dalam KTB se-kota Yogyakarta. Kami memprioritaskan kawasan bantaran sungai untuk dibentuk KTB mengingat Kota Yogyakarta dibelah oleh tiga aliran sungai seperti : Gajahwong, Code dan Winongo, apalagi sebentar lagi akan masuk musim hujan dimana akan muncul ancaman banjir dan lahar dingin.

Sementara Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam  arahannya menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan upaya untuk meminimalkan korban baik jiwa maupun harta. Kita tidak berharap adanya bencana namun ditempat yang kita tinggali ini berpotensi terjadi bencana. Agar potensi bencana tersebut tidak berdampak luas dan bisa diminimalisir maka kita melakukan simulasi. Pemerintah Kota Yogyakarta berterima kasih dan mengapresiasi warga Kricak Kidul yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. Kami yakin masyarakat yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang kebencanaan akan mewujudkan masyarakat yang tanggap dan tangguh dalam mengahadapi bencana. Lebih lanjut Heroe berharap bahwa latihan ini tidak hanya berhenti di simulasi tapi akan tetap terus berlatih ketrampilan yang mendukung pengetahuan dan kemampuan dalam mengantisipasi terjadinya bencana. Jaga kekompakan dan kegotongroyongan karena melalui gotong royong dan kompak kita bisa mengatasi berbagai cobaan dan masalah yang muncul di masyarakat. Kompak akan mendorong kita untuk melangkah bersama, sedangkan gotongroyong membawa kita berbagi beban satu sama lain. Mudah-mudahan apa yang kita upayakan mendapat Ridho Alloh SWT dan menjadikan kita tanggap dan tangguh dalam menjalani kehidupan dan bermasyarakat serta dalam mengantisipasi bencana. Amin.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuhan KTB Kricak Kidul oleh BPPD Kota Yogyakarta, yang dilanjutkan dengan penyerahan kaos KTB kepada  Heroe Poerwadi  oleh Ketua KTB Kricak Kidul. Masyarakat berharap sosok Heroe bisa menjadi pengayom KTB Kricak Kidul. (ant)