Simulasi Germpa bumi KTB Sutodirjan

Mitigasi bencana merupakan upaya untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kerusakan atau kerugian yang ditimbulakan dari suatu bencana melalui penyiapan masyarakat, seperti  :  sosialisasi, pendidikan dan latihan, simulasi dan gladi lapang.

BPBD Kota Yogyakarta, pada Minggu pagi, 13 Oktober 2019 bertepatan dengan Peringatan Pengurangan Resiko Bancana Internasional  menggelar simulasi bencana gempa bumi di Kampung Sutodirjan.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa Kampung Tangguh Bencana/KTB merupakan cara untuk melatih masyarakat agar tanggap dan tangguh dalam mengahadapi bencana.

Masyarakat yang tanggap akan tahu apa yang harus dilakukan pada saat bencana, siapa mengerjakan apa dan dimana. Sehingga dalam kejadian bencana tidak tumpang tindih dalam tata kelolanya. Masyarakat yang tangguh adalah masyarakat yang memiliki ketrampilan dan pemahaman tentang bencana sehingga tahu cara mengantisipasi bila terjadi bencana.

Kota Yogyakarta merupakan daerah yang berpotensi terjadinya bencana, kita tidak berharap terjadinya bencana tapi kita harus menyiapkan diri agar mampu mengantisipasi apabila terjadi bencana sewaktu-waktu, imbuh Heroe.

Dalam kesempatan tersebut Heroe melantik KTB Sutodirjan yang merupakan KTB ke 111, dan memngingatkan pentingnya mengasah diri dan tidak hanya berhenti dalam simulasi ini saja, tapi teruslah berlatih, kalau perlu ikut simulasi KTB lain.

Warga masyarakat yang berpartisipasi baik sebagai KTB, pemeran pengungsi, korban, bahkan penonton berjejal di seputar lokasi simulasi. Rohyanto, warga RT 65, RW 19 sangat antusias manyaksikan simulasi dan berkomentar, adanya simulasi ini membantu saya untuk mengetahui proses penanganan bencana, simulasi ini sangat bermanfaat. Harapan saya melalui simulasi ini warga jadi mengerti apa yang harus dilakukan bila terjadi bencana dan tidak panik.. (ant)