Jum’at sore, 11 Oktober 2019 bertempat di jalan Mangkuyudan digelar Festival Jogja Kota Kecamatan Mantrijeron. Kegiatan yang diprakasai Kecamatan Mantrijeron bersama LPMK, RK, RW, PKK dan Lurah se-kecamatan Mantrijeron dalam rangka memperingati 263 tahun berdirinya Kota Yogyakarta.

Pameran diikuti oleh pelaku UMKM yang bergerak di berbagai bidang, ada kuliner, kerajinan, batik (jumputan, sibori, ecoprint, tulis), asesoris, pertanian dan perikanan. Dari para peserta ada yang menampilkan produk yang berbahan baku perca batik yang diolah menjadi souvenir dan asesoris, bahkan ada yang mengolah dari botol bekas atau kaleng dijadikan bentuk dinasourus yang bisa berfungsi sebagai tempat untuk menabung.

Selain pameran juga dilaksanakan lomba stand yang dinilai oleh tim juri, Andi salah satu Juri  dari Dekranasda Kota Yogyakarta, menyampaikan kesan bahwa kemasan pameran ini sangat baik, lokasi bagus, ada pentas seni, desain dan tata kelola secara keselurahan apik.

Demikian juga antusias peserta, hal ini bisa dilihat dari cara mendisplai produknya bagus sehingga enak dipandang, nyaman dan mudah dalam memilih produk. Sedangkan dari sisi kualitas produk sangat baik bahkan bisa untuk dijual ke wisatawan mancanegara, imbuh Andi.

Sementara Tri Kirana Muslidatun, Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta dalam sambutannya bertutur, Yogyakarta telah menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan nusantara, mereka sangat menyukai Jogja karena memiliki beragam seni budaya, kuliner tradisional dan modern, batik, kerajinan dan kreatifitas dalam inovasi produk.

Banyaknya produk yang laris di pasar, yang dijual secara off line maupun on line membuktikan bahwa produk-produk kita diminati oleh konsumen.

Meski demikian kita tetap harus berbenah dan meningkatkan kulitas produk dan tata kelola, terlebih ke depan dengan hadirnya Bandara YIA dan terhubungnya Kota Jogja melalui akses tol akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jogja. Hal itu perlu kita tata dan atur agar mereka membeli produk-produk UMKM Jogja dan puas ketika berwisata di Yogyakarta, tutur Tri Kirana lebih lanjut. (ant)