Padat Karya jadikan RW 1 Klitren makin Nyaman Huni

Kawasan RW 01, Kelurahan  Klitren yang terletak di belakang Embung Langensari melengkapi sarana infrastruktur berupa pembangunan jalan paving block. Jalan yang semula naik turun tidak rata oleh masyarakat melalaui program padat karya di ratakan dan dipaving block.

Kusnandar, Ketua RW 01, Klitren, mengatakan, program yang dibiayai mengunakan Bantuan Keuangan (BKK) Pemda DIY ini sangat bermanfaat bagi masyarakat baik secara pribadi maupun lingkungan.

“Secara pribadi para pekerja lokal bisa mendapatkan pekerjaan dan upah kerja selama 15 hari, sedangkan bagi lingkungan hasil dari padat karya ini bisa dinikmati bersama, dimana jalan yang dibangun bisa diakses oleh semua warga dan menjadikan hunian nan asri tertata,” ungkap Kusnandar

Peresmian proyek ini sendiri dilaksanakan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi  Kota Yogyakarta, Lucy Irawati pada Selasa (3/12) di RW 01, Klitren. Hadir dalam persemian tersebut, Camat Gondokusuman, Lurah Klitren, tokoh masyarakat dan warga pelaksana padat karya.

Dalam sambutannya Camat Gondokusuman, Guritno menyampaikan apresiasi pada warga RW 01 Klitren yang telah bekerja keras, bandung bondowoso menyelesaikan program pengerasan jalan dengan paving block ini. Guritno menungkapkan, jalan yang dulunya tidak rata dan terkesan kumuh sekarang telah rata, rapi dan edi peni.

“Terlaksananya program padat karya ini, karena kita saling bekerjasama, guyub rukun saling bergotong royong satu sama lain, Melalui sinergitas program dan kegiatan serta peran serta masyarakat kami berharap agar kawasan ini dikembangkan sehingga makin asri dan nyaman huni, misal dengan pengecatan dinding, merapikan atau menutup pagar, menanam sayur dan merawat sungai belik,” kata Guritno

Dijelaskan oleh Lucy, Klitren merupakan bagian dari enam program padat karta yang dilakukan di Kota Yogyakarta, dimana dari enam program tersebut dua program dibiayai oleh APBD Kota Yogyakarta dan empat program oleh APBD Pemda DIY.

“Padat karya ini merupakan upaya pemerintah dalam perluasan lapangan kerja dalam bentuk memberikan pekerjaan langsung pada masyarakat. Dari total anggaran sebesar 129 juta, untuk upah tenaga kerja sekitar Rp. 60-70 juta, dengan rincian : 2 ketua kelompok, 6 tukang dan 44 pekerja, sesuai dengan Standar Harga Barang Jasa (SHBJ),” ujar Lucy.

Selanjutnya Lucy berpesan agar masyarakat merawat dan menjaga kelestarian jalan ini dan jangan sampai timbul hal yang tidak dikehendaki bersama. Untuk itu maka semua komponen warga masyarakat dengan Pemkot bersama-sama saling bersinergi menciptakan kawasan yang nyaman huni dan asri.

“Apabila ada masyarakat yang berkeinginan untuk mengajukan program maka kami membuka diri, silahkan mengajukan program kepada Walikota sesuai mekanisme dan akan kami survey untuk tindak lanjuitnya,” imbuh Lucy.

Setelah peresmian jalan yang ditandai dengan penandatangan penyerahan pekerjaan dan pengguntingan pita, maka dilanjutkan dengan peninjauan lapangan. Dalam peninjauan lapangan banyak hal yang muncul guna pengembangan kawasan agar makin asri dan nyaman huni. (vit/rre/ant)