Tidak Libur, Siswa Tetap Belajar Secara Daring

Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan seluruh sekolah tidak libur, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dijalankan secara daring.

Terhitung sejak hari ini Senin, 23 hingga 31 Maret nanti Pelajar baik di tingkat SD maupun SMP mulai melakukan KBM secara daring dari rumah masing-masing.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti memberikan motivasi kepada para pelajar agar tetap semangat belajar dalam situasi seperti sekarang ini.

“Anak-anakku masa depan Indonesia yang saya sayangi, bangsa ini masih membutuhkan kalian untuk masa depan Indonesia, atas dasar itulah mulai hari ini saya minta kalian belajar di rumah dengan tekun dan berkomunikasi secara baik dengan Bapak dan Ibu guru,” Pesan Haryadi.

Dengan KBM online ini, Haryadi mengajak para pelajar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan meminta tidak ke luar rumah jika tidak sangat perlu.

“Tetap semangat dan jaga kesehatan, salam hangat dari Haryadi Suyuti,” pungkasnya.

Semenatar itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori menegaskan bahwa ini bukan berarti libur, Ia memastikan KBM tetap berjalan.

“Kami ulangi bahwa ini bukan berarti libur, kami hanya merubah metode belajarnya saja yang semula datang langsung tatap muka di sekolah diganti dengan sistem daring,” Tegas Budi, Senin (23/3/2020).

Budi mengajak orang tua siswa untuk berperan aktif dalam membantu dan mengawasi proses belajar anak-anaknya di rumah sehingga proses KBM secara daring ini bisa berjalan maksimal.

“Tujuan utamanya adalah mengurangi aktivitas di luar jadi anak jangan dibiarkan kluyuran bermain game online atau nongkrong, dan jangan sekalipun mengajak mereka berwisata atau jalan-jalan,” tandasnya.

Jika anak-anak masih saja melakukan aktivitas di luar maka ini tentu akan menjadi pertimbangan bahwa metode KBM daring tidak efektif.

Budi pun mengingatkan jika hal itu terjadi tentu Satgas Covid-19 akan menentikan kebijakan selanjutnya.

Sementara belajar secara daring bisa dilakukan dengan banyak cara, diantaranya yakni dengan memanfaatkan e-learning dan KBS onlline milik Pemerintah Kota Yogyakarta.

“Selain itu juga bisa memanfaatkan Google Classroom, Google School, atau bahkan dengan WhatsApp atau manual jika tidak memungkinkan,” urainya.

Terkait hal itu, Budi mengaku memberikan pilihan kepada sekolah untuk memilih metode seperti apa yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi, kapasitas dan kemampuan masing-masing sekolah.

Untuk metode manual, sambungnya,l bisa dilakukan dengan cara memberikan lembar kegiatan kepada siswa supaya mereka mengerjakan di rumah dan nanti dikumpulkan saat sudah masuk.

“Hal itu tetap menjadi pilihan mengingat keterbatasan prasarana yang di miliki sekolah dan siswa.

Budi menjamin sistem KBM online ini akan terus dievaluasi dan diawasi Dinas Pendidikan dengan membuka Posko Pemantauan Pengendalian Pembelajaran Daring dan Sekolah diminta memberikan laporan dua hari sekali. (Tam)