Cegah Corona Disperindag Kota Yogya Tambah Wastafel di Pasar

Pencegahan penularan covid 19 di lingkungan pasar tidak hanya dengan cara penyemprotan disinfektan saja, namun Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga melakukan berbagai langkah pencegahan salah satunya dengan cara menambah tempat cuci tangan, atau wastafel.

Wastafel ditambah disetiap pintu masuk dan keluar pasar yang ada di Kota Yogyakarta seperti di Beringharjo. Untuk meminimalisir antrian saat melakukan cuci tangan, disetiap pintu masuk maupun keluar setidaknya ada dua buah wastafel.

Sekretaris Disperindag Kota Yogyakarta, Muhammad Agus Maryanto, mengatakan sebelum pandemi covid 19 di setiap pasar sudah terdapat tempat cuci tangan namun jumlahnya masih sedikit sehingga dapat menimbulkan antrian yang panjang.

"Dulu sudah ada dan kita tambah untuk mengurangi antrian yang ada saat cuci tangan, karena imbauan dari pemerintah pusat maupun daerah tidak diperbolehkan adanya kerumunan, kalau misalnya antri jarak antara satu dengan yang lain juga harus dijaga," katanya, Jumat (27/3/2020).

Selain menambah wastafel disetiap pintu masuk dan keluar, pihaknya juga terus melakukan edukasi kepada para pedagang terkait pencegahan penyebaran covid 19.

Pihaknya memanfaatkan radio pasar untuk mengimbau para pedagang agar selalu menjaga jarak dengan pembeli, lalu mengimbau agar cuci tangan dengan sabun, dan juga mengenakan masker.

"Kita informasikan kepada para pedagang dan masyarakat agar selalu cuci tangan saat masuk ke pasar dan setelah selesai belanja atau keluar pasar, lalu jaga jarak, dan mengenakan masker," katanya.

Lanjutnya, untuk penyemprotan disinfektan dilakukan keliling tidak hanya berfokus pada satu pasar saja seperti pada hari ini pihaknya menyemprot satu diantara pasar yang terletak di Kotagede.

Untuk memenuhi kebutuhan penyemprotan disinfektan Disperindag Kota Yogyakarta telah menganggarkan untuk pembelian sebanyak 3.400 liter disinfektan saat ini disperindag baru mendapat sebanyak 400 liter.

"Selain penambahan wastafel, imbauan melalui radio pasar, kami juga sudah membatasi jam buka pasar seperti di pasar Beringharjo yang awalnya buka hingga malam keadaan seperti ini maksimal pukul 17.00 sudah tutup," ujarnya.

Pasar lebih cepat tutup lantaran saat ini pengunjung berkurang 50 persen sehingga banyak dari pedagang yang lebih memilih menutup lapaknya lebih awal. (Wsp)