Film Daya Berkisah Tentang  Romantisme Kota Yogya di Era Pandemi

 

Film pendek berjudul "Daya" mengajak para penonton untuk menikmati suasana, wisata serta penanganan pencegahan pandemi covid-19 di Kota Yogya. Film berdurasi 22 menit ini ditayangkan perdana oleh Dinas Pariwisata Kota Yogya bersama Taman Pintar, Selasa (27/10) di Science Theatre Taman Pintar Yogya. Selanjutnya, film Daya akan ditayangkan di chanel Youtube Pemerintah Kota Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Film "Daya" diproduseri oleh Yetti Martanti selaku produser dan disutradari Annisa Hertami. Mengambil setting sudut-sudut Kota Yogya film ini dibintangi oleh Sekar Sari sebagai Daya, Denta Aditya sebagai Adi, Watie Wibowo sebagai Ibu Daya, dan Yatie Lemu sebagai Sari.

Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yurnelis Piliang mengatakan, dengan penayangan premier film "Daya" ini diharapkan, wisatawan Kota Yogyakarta yang ingin berwisata tidak takut untuk datang Ke Kota Yogyakarta tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan.

" Di situasi pandemi saat ini, kita ingin menunjukkan bahwa tempat wisata di Kota Yogyakarta  menarik untuk di kunjungi, namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Karakter yang menjadi Daya ini cukup kuat di film ini, ini membuat nilai plus dalam mempromosikan bahwao Kota Yogyakarta tetap asyik untuk dikunjungi,"ungkapnya.

Selain itu, Yurnelis mengatakan, film pendek ini memberikan nilai empati, kebersamaan, gotong royong dan mengajarkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

" Ini merupakan tayangan perdana. Kita harapkan mereka yang hadir ikut mempublikasikan film ini. Agar Kota Yogya tetap menjadi tujuan wisatawan dan memberikan suasana aman, bagus dan tetap asik untuk dikunjungi," kata Yurnelis.

Tak hanya itu, film ini menarik karena menunjukkan keromantisan Kota Yogya yang dihadirkan dalam sinematografi dan penataan gambar yang istimewa.

" Harapannya adalah Kota Yogya ini tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan, kita tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini adalah prioritas utama. Kita ingin menunjukkan kepada masyarakat luas, destinasi wisatanya dan juga langkah menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.

Setelah penayangan film "Daya",  juga diadakan sesi diskusi dan tanya jawab dengan pembicara Yetti Martanti selaku produser, Annisa Hertami selaku sutradara dan Sekar Sari berserta Denta Aditya selaku pemeran utama.

Dalam kesempatan tersebut, Annisa Hertami selaku sutradara mengatakan, dengan kepeduliannya terhadap Kota Yogyakarta disaat pandemi seperti ini, diharapkan munculnya film pendek "Daya" membuat ketertarikan untuk wisatawan datang ke Kota Yogyakarta.

" Kepedulian yang harus kita miliki di pandemi saat ini adalah saling berkolaborasi dengan apa yang ada saat ini. Kami berkolaboarsi dengan band Langit Sore bertujuan untuk memberikan film ini hidup. Semoga dengan penayangan yang ada di film ini, mampu melihatkan betapa Kota Yogyakarta indah pariwisatanya dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, film ini juga bercerita mengenai kepedulian terhadap orang tua, sikap egois dan empati," ungkap Anisa.  (Hes)