Pemkot Yogya Terus Dorong Geliat Pariwisata di Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berupaya untuk menghidupkan kembali geliat pariwisata di Kota Yogyakarta di masa pandemi Covid-19.

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan pandemi Covid-19 mengakibatkan kontraksi di berbagai penjuru dunia, termasuk di Kota Yogyakarta salah satunya adalah sektor industri pariwisata.

"Dengan tidak maksimalnya jalannya lokomotif pariwisata dan pendidikan di Kota Yogyakarta sebagai akibat dari pandemi Covid-19 mengakibatkan gerbong-gerbong ekonomi yang memberikan kontribusi penting dalam penyerapan tenaga kerja dan pembentukan PDRB di Kota Yogyakarta berjalan sangat pelan," ungkapnya ketika membuka FGD pengembangan paket wisata sepeda jelajah kampung dan heritage berbasis masyarakat di Hotel Gaia Cosmo (5/11/2020).

Namun, lanjutnya kondisi pandemi menyebabkan gairah masyarakat untuk berolah raga semakin meningkat, salah satunya olah raga bersepeda.

Mengambil momentum tersebut Pemkot Yogya ingin menggabungkan antara olahraga yang sekaligus dapat juga meningkatkan geliat pariwisata di Kota Yogyakarta.

"Inilah yang kemudian menjadi daya tarik masyarakat dan wisatawan untuk bersepeda.  Tentunya peluang tersebut harus dioptimalkan oleh para pelaku wisata dan masyarakat perkampungan di Kota Yogyakarta," ujarnya.

Menurutnya Kota Yogyakarta memiliki icon dan tempat bersejarah serta bangunan heritage, maka wisata bersepeda di Kota Yogyakarta dan sekitarnya semakin lengkap.

Karenanya, lanjutnya, untuk mendesain sepeda wisata sebagai salah satu paket yang dapat dijual pada wisatawan maka diperlukan pembahasan yang lebih detil dari berbagai pemangku kepentingan untuk menentukan paket wisata bersepeda dan kolaborasi berbagai pihak yang saling menguntungkan.

Ia mengungkapkan Pemkot Yogyakarta didukung oleh Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) telah merintis lima jalur wisata bersepeda dengan melalui perkampungan, pinggiran sungai dan bangunan bersejarah.

"Lima jalur tersebut direncanakan untuk memberikan alternatif bagi masyarakat melalui jalur bersepeda yang tidak hanya melalui jalur utama, misalanya Tugu dan Malioboro," katanya.

Beberapa waktu lalu jajaran Pemkot Yogyakarta bersama wilayah dan pelaku wisata telah mencoba 4 jalur pada setiap hari jumat mulai tanggal 25 September 2020.

"Dari hasil diskusi setelah dicobanya 4 jalur tersebut, terdapat kebutuhan yang mengerucut untuk menjadikan jalur bersepeda sebagai aktifitas olah raga, tetapi sangat memungkinkan untuk dikembangkan  sebagai paket wisata di Kota Yogyakarta," bebernya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang, ia mengungkapkan jika jumlah kunjungan wisata diperkirakan sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar 1.100.000 wisatawan, dari yang ditargetkan sebesar 4.000.000 wisatawan atau berkurang sebesar 72,5% dari yang direncanakan.

"Kondisi tersebut ditambah dengan belum pulihnya aktifitas pendidikan, khususnya di perguruan tinggi, sehingga aktifitas kurang lebih 250.000 pelajar di Kota Yogyakarta juga berkurang," katanya. (Han)