Program Inovasi Berbasis TI Jadi Unggulan Pemkot Yogya dalam Penilaian IGA

Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi, didampingi jajaran Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Yogyakarta, mempresentasikan inovasi unggulan Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot) dalam lomba Innovative Government Award (IGA) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri RI.

Presentasi Wakil Walikota, Heroe Poerwadi, dalam rangka penilaian dan penghargaan IGA Tahun 2020 ini dilakukan secara daring, pada Kamis (5/11), di Ruang Yudhistira, Kompleks Balaikota Yogya. Dalam presentasi ini ada 15 juri yang berasal dari beberapa instansi, yaitu Kemendagri, Kementerian PAN-RB, Kemenristek/BRIN, Bappenas, LAN RI, LIPI RI, KADIN, Universitas Indonesia, Metro TV, TVRI dan UCLG ASPAC.

Adapun program-progam inovatif Pemkot Yogya yang dipaparkan terkait dengan upaya Pemkot Yogya dalam percepatan penanggulangan kemiskinan, penurunan ketimpangan ekonomi, penurunan tingkat kesejahteraan wilayah, dan optimalisasi layanan berbasi Teknologi Informasi (TI).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Yogya adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama mengatasi berbagai persoalan tersebut, lewat program Gandeng Gendong. Yaitu sebuah program yang melibatkan komunitas, kampung, kampus, koorporat dan Pemkot Yogya.

“Sebenarnya Kota Yogya memiliki 120 inovasi dengan 2 inovasi unggulan, yaitu Gandeng Gendong dan Jogja Smart Service,” kata Heroe Poerwadi.

Terkait dengan Jogja Smart Service (JSS), Wawali Heroe Poerwadi menuturkan bahwa ini adalah layanan satu pintu, di mana masyarakat hanya butuh mendownload satu aplikasi. Di dalam JSS ini ada 134 fitur yang bisa diakses oleh masyarakat.

“Kalau kita mengandalkan aplikasi maka masyarakat akan terlalu banyak mendownload aplikasi. Kita di Yogya ada lebih dari 134 layanan aplikasi. Tetapi dengan JSS, maka masyarakat hanya satu kali download tapi fitur di dalamnya ada banyak sekali, kurang lebih ada 134 layanan,” jelas Heroe.

Dengan adanya aplikasi JSS ini masyarakat sudah mendapatkan semuanya, mulai layanan kedaruratan, data, keluhan, komplain dan sebagainya sudah ada di dalam aplikasi tersebut. Selain itu dengan adanya JSS kinerja pemerintah bisa lebih efektif, terbuka informasinya dan kinerja yang terintegrasi.

Lebih lanjut Wawali menuturkan, dengan adanya inovasi-inovasi tersebut, ada peningkatan partisipasi perguruan tinggi, penambahan penataan kampung, peningkatan kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR), dan peningkatan kelompok Gandeng Gendong. (Muc)