Ekosistem Digital di Pasar Prawirotaman

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem digital di Pasar Prawirotaman Kota Yogyakarta, komitmen tersebut dibuktikan dengan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogya, Yunianto Dwi Sutono mengatakan objek perjanjian ini adalah pelayanan publik dan perbankan digital di Pasar Prawirotaman. "Kerjasama ini berlaku selama 60 bulan setelah di tandatangani," jelasnya di resto Mang Engking, Senin (23/11/2020).

Ia mengatakan berbagai fasilitas digital nantinya akan ada di Pasar Prawirotaman seperti layanan samsat digital, dan penyediaan gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank BPD DIY.

"Selain itu di pasar ini akan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), QRIS adalah Standar QR Code Pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia," jelasnya.

619 pedagang, akan dilengkapi dengan QRIS untuk kebutuhan transaksi digital sehingga konsumen tidak perlu berbelanja menggunakan uang tunai.

“Transaksi digital di pasar tersebut dapat dilakukan dengan memindai QR Code di tiap los dan pembayaran bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai enis aplikasi pembayaran elektronik,” jelasnya.

Tak sampai disitu, lanjutnya pasar ini juga akan dilengkapi dengan Mobile Point of Sale (MPOS), MPOS adalah alat yang berfungsi sebagai solusi elektronik untuk penerimaan transaksi pembayaran yang bersifat nontagihan dari berbagai saluran/channel pembayaran.

"Salah satu sarana pembayaran MPOS ini dengan menggunakan kartu E-Money BPD DIY Jackcard," katanya," katanya.

Pasar ini juga akan menjadi pasar tradisional pertama di Kota Yogya yang dilengkapi dengan jaringan wifi sebagai dukungan untuk mempermudah transaksi digital di pasar tersebut.

“Kecepatan jaringan wifi yang disediakan juga cukup kuat, disesuaikan dengan kebutuhan pasar yaitu sebagai pasar tradisional dan untuk pengembangan ekonomi kreatif,” katanya.

Kecepatan jaringan wifi yang disiapkan mencapai 200 mbps, yang terbagi 75 persen untuk mendukung kegiatan di lantai empat pasar dan sisanya dibagi rata di lantai satu hingga tiga yang difungsikan sebagai pasar tradisional menjual bahan kebutuhan pokok sehari-hari.

Selain itu, lanjut dia, di Pasar Prawirotaman juga akan dilengkapi 30 titik CCTV untuk memantau aktivitas di pasar tersebut.

Menurut Yunianto transaksi digital juga dapat meminimalisir penularan Covid-19 di lingkungan pasar. (Han).