Tim KKN PPM UGM Gelar Sosialisasi Pembuatan Disinfektan dan Hand Sanitizer

Tim KKN PPM UGM menggelar sosialisasi terkait pembuatan disinfektan dan hand sanitizer  Jumat (20/11) lalu, di Balai RW 10, Kampung Taman. Adanya sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan untuk membuat produk disinfektan ataupun hand sanitizer. Selain itu diberikan juga edukasi terkait penggunaan disinfektan dan hand sanitizer  secara tepat dan perlakuan terhadap bahan baku produk. Mengingat masih banyaknya kasus pertambahan masyarakat yang terpapar covid-19 terutama di wilayah Yogyakarta penegakan protokol kesehatan perlu diperketat serta adanya pembiasaan pola hidup sehat, salah satunya dengan tetap menjaga kebersihan.

Terdapat 3 materi yang diberikan pada kegiatan ini, diawali dengan materi yang disampaikan oleh Yohanes Don Bosco Fernando Mario M, S.Ked. terkait pengenalan kandungan bahan-bahan aktif yang ada dalam produk disinfektan dan hand sanitizer beserta bagaimana cara menggunakannya, termasuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja. Beberapa bahan aktif yang menjadi pokok bahasan seperti, hidrogen peroksida, etanol, isopropil alkohol, dan benzalkonium klorida. Dilanjutkan dengan materi pembuatan hand sanitizer yang disampaikan oleh Ranto Jambi, bahan-bahan yang digunakan adalah etanol, akuades, gliserol, dan hidrogen peroksida. Fungsi masing-masing bahan beserta efek terhadap virus juga dijelaskan dalam sesi ini. Sebagai bentuk pencegahan terpapar covid-19 sangat dianjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sedangkan hand sanitizer dapat digunakan apabila  tidak terdapat sabun cuci tangan dan air mengalir,

Materi terakhir yaitu terkait pembuat disinfektan dengan berbahan dasar produk-produk kebersihan yang ada di rumah tangga. Produk yang dipilih harus mengandung bahan aktif disinfektan seperti NaClO yang biasa ditemukan di pemutih pakaian, hidrogen peroksida (H2O2) yang bisa ditemui di produk penghilang noda pakaian, serta benzalkonium klorida yang banyak ditemui di produk pembersih lantai. Pembuatan disinfektan dengan produk kebersihan rumah tangga harus mengikuti pedoman yang sudah ada agar menghasilkan perbandingan dan konsentrasi yang tepat. Penggunaan disinfetan yang tepat mampu mengoptimalkan kesehatan tubuh dan lingkungan.