Hadapi Libur Akhir Tahun, Yogyakarta Perketat Protokol Kesehatan

Libur panjang akhir tahun menjadi perhatian serius satuan tugas penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta. Memperketat protokol kesehatan menjadi salah satu solusi yang ditekankan.

"Saya kira ada pengurangan cuti bersama atau tidak Yogyakarta akan tetap ramai dikunjungi wisatawan saat libur akhir tahun, oleh karena itu protokol kesehatan harus tetap dilakukan secara disiplin," ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin (30/11/2020).

Pihaknya berharap bisa menyiapkan masyarakat dan pelaku usaha dalam menghadapi libur panjang akhir tahun, terutama untuk hotel, restoran dan kawasan pariwisata yang menjadi destinasi paling dikunjungi para wisatawan.

Pihaknya meminta sosialisasi protokol kesehatan di masyarakat terus dilakukan, namun sasarannya diharapkan bisa langsung ke rumah-rumah warga untuk mendorong mereka melakukan protokol kesehatan di dalam rumah.

"Saat ini penerapan protokol kesehatan di lingkungan keluarga atau rumah masih kurang begitu diterapkan, padahal ini sangat penting terutama ketika ada anggota keluarga yang datang dari luar kota," jelasnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus yang berasal dari luar kota, Heroe yang juga sebagai Ketua Harian penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta meminta Jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta untuk selektif dalam menerima tamu dari luar daerah.

"Prinsipnya tidak melarang mereka untuk ke Yogyakarta, namun kunjungan bisa diatur sedemikian rupa sehingga mengurangi kontak fisik. Misalnya setelah di Yogyakarta mereka menyewa hotel, dan melakukan diskusi melalui daring," paparnya.

Di sisi lain, perjalanan luar kota juga harus diperhatikan, Ia meminta agar perjalanan luar kota dilakukan sesuai dengan urgensinya, sehingga tidak semua undangan dari luar kota dipenuhi mengingat kondisi di sejumlah daerah juga masih tinggi.

Heroe mengaku akan terus mengevaluasi penerapan protokol kesehatan selama libur akhir panjang akhir oktober, tidak hanya tempat wisata dan jasa pariwisata tapi juga warga yang melakukan liburan ke luar daerah.

"Bisa saja pegawai yang habis liburan ke luar daerah akan menularkan ke rekan kerjanya di kantor, sehingga memang butuh penerapan protokol kesehatan yang ketat di rumah dan perkantoran," imbuhnya. (Tam).