Ratusan Pejabat Fungsional Dilantik

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melantik ratusan pejabat fungsional tertentu di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Pada kesemptan tersebut Wawali mengatakan pengambilan sumpah dan pelantikan pejabat fungsional tertentu ini adalah salah satu upaya dalam rangka mengembangkan manajemen pemerintahan yang berkelanjutan, serta dalam rangka melakukan penyegaran organisasi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Sebagaimana kita pahami bersama peralihan jabatan dari administratif menjadi fungsional memiliki keistimewaan dan tantangan tersendiri," katanya di ruang Yudistira, Rabu (2/12/2020).

Menurutnya jabatan fungsional menjadi hal yang istimewa karena penuh tantangan. Penataan jabatan fungsional adalah salah tujuan reformasi birokrasi agar lebih ramping, efektif, dan efisien.

"Perampingan jabatan administrator (eselon III) dan jabatan pengawas (eselon IV) juga ditempuh untuk mewujdukan reformasi dimaksud," ujarnya.

Penyederhanaan birokrasi sebagai sebuah keniscayaan dalam mewujudkan pelayanan publik yang cepat dan professional menjadi cita-cita kita bersama.

Pihaknya juga mengatakan jika Pemerintah Kota Yogyakarta telah melakukan berbagai kajian untuk mempercepat reformasi birokrasi menuju birokrasi berkelas dunia, world class bureucracy.

"Salah satu syarat utamanya adalah birokrasi yang ramping dan agile (gesit), serta berkinerja tinggi. Penyederhanaan eselonisasi ini merupakan salah satu cara untuk mewujudkan birokrasi yang gesit tersebut," bebernya.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga melakukan adjustment terhadap pola dan metode pengembangan kapasitas dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Sebagai contoh ASN yang berkarier di jabatan struktural selama ini titik berat pengembangan kapasitasnya terletak pada peningkatan kompetensi kepemimpinan dan manajerial. Sedangkan untuk jabatan fungsional, fokus utamanya pada kompetensi teknis berupa keterampilan dan keahlian tertentu." katanya.

Transformasi dari jabatan struktural ke jabatan fungsional perlu diikuti dengan penyesuaian pola dan metode pengembangan kompetensi.

"Sehingga dapat melahirkan semangat pelayanan yang lebih adaptif, serta meningkatkan kompetensi yang berimplikasi pada peningkatan kinerja birokrasi" jelasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan fungsional tertentu diharapkan dapat memberikan paradigma baru pelayanan publik.

"Para pejabat adalah garda depan perubahan wajah birkorasi yang lebih baik. Oleh karenanya memberikan pelayanan prima penuh keikhlasan harus menjadi nafas dalam setiap aktifitas pengabdian," jelasnya. (Han)