Kelompok Tani Loh Jinawi Sisihkan Hasil Panen Untuk Bantu Warga Isoman

 

Sikap solidaritas dan peduli sesama di tengah pandemi Covid-19 kembali ditunjukkan warga Kota Yogyakarta, yakni warga masyarakat RT 20 RW 06 Kelurahan Tegalrejo, Kemantren Tegalrejo yang tergabung dalam Kelompok Tani Loh Jinawi. 

Ketua Kelompok Tani Loh Jinawi, Hadi Sulistyo Purnomo, mengatakan selama pandemi Covid-19, berbagai hasil panen karya kelompok tani Loh Jinawi banyak diperuntukkan untuk membantu warga sekitar yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Hasil panen sayuran berupa kangkung, terong, cabai, dan sebagainya, selain dimanfaatkan anggota untuk kebutuhan rumah tangganya, sebagian disisihkan untuk dijual, dan sebagian lagi dibagikan ke anggota masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri," katanya, Senin (27/9/2021).

Sementara, lanjutnya, untuk hasil panen yang dijual ke warga sekitar, kelompok tani ini mematok harga yang jauh lebih terjangkau daripada di pasar. 

"Tentunya dengan harga yang jauh lebih murah daripada di pasaran. Keuntungan dari menjual sayur tersebut dimasukkan ke dalam kas kelompok tani dan juga digunakan untuk membeli bibit," ungkapnya. 

Masa pandemi Covid-19 pun tidak mengurungkan niat Kelompok Tani Loh Jinawi untuk tetap produktif. Dengan menanam aneka sayuran di lahan sepanjang pinggir rel kereta api, sekarang nampak apik dan asri berjejer wall planter sayur, kangkung, terong, cabe, tomat, bawang merah, dan kubis, dan aneka sayur lainnya. Semua berhasil tumbuh dengan maksimal.

"Beberapa waktu lalu kami berhasil memanen dengan total panen kangkung sebanyak 38 kg dan terong 3,5 kg," jelasnya. 

Ia menceritakan bahwa kelompok tani yang berdiri pada tahun 2007 ini perlu upaya yang keras untuk menjadikan lahan sebagai kampung sayur.

"Dahulu, lahan yang dijadikan kampung sayur tersebut merupakan tempat untuk menjemur pakaian dan tanahnya mengandung bebatuan," ujarnya. 

Namun siapa sangka, di tangan-tangan terampil warga tanah ini disulap menjadi lahan produktif yang mampu meraup keuntungan melimpah.

"Kampung sayur ini juga berfungsi untuk sarana edukasi bagi anak-anak dan masyarakat sekitar, juga untuk sarana wisata murah-meriah," bebernya. 

Kini Kampung Sayur Loh Jinawi tidak hanya digunakan untuk menanam sayur saja, tapi juga digunakan untuk beternak ikan.

"Jadi, yang dihasilkan kampung sayur ini tidak monoton sayur-sayuran saja," katanya. 

Apa yang telah dilakukan Hadi Sulistyo mendapat apresiasi yang tinggi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, apresiasi tersebut diwujudkan dengan pemberian bantuan sebesar 50 juta. Bantuan tersebut melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya. 

Kepala Bidang Pertanian Dinpertangan, Eny Sulistyowati, menilai kegiatan pemanfaatan lahan ini positif dan luar biasa hasilnya.

"Kelompok tani dapat memiliki sumber protein nabati dan hewani dari hasil kebun sendiri yang memiliki nilai ekonomis, bermutu karena dibudidayakan secara organik, dan jaminan aman," ujarnya. 

Ia berharap kegiatan dari hulu ke hilir dari membuat bibit, sampai pascapanen, bisa bekerja sama dengan kelompok lainnya sehingga membantu ketahanan pangan warga Kota Yogya, terutama di masa pandemi. (Han)