Pemkot Ajak Warga Segera Lengkapi Vaksin Booster Kedua

Umbulharjo – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik khususnya dalam memberikan vaksinasi booster untuk warga Kota Yogyakarta.

Sampai saat ini total cakupan vaksinasi sebanyak 1.653.749 dosis atau 140,22 persen. Dengan rincian sebagai berikut, untuk dosis pertama sebanyak 656.672 dosis atau mencapai 201,20 persen.

Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 197,24 persen atau 643.729 dosis. Lanjutnya, untuk dosis ketiga sebanyak 22.908 dosis atau 122,62 persen dan dosis keempat sebanyak 11,56 persen atau 30.440 dosis.

"Kami tetap melaksanakan vaksinasi di semua puskesmas di Kota Yogyakarta, untuk dosis pertama hingga dosis keempat atau booster kedua,” jelas Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah.

Menurutnya, masih banyak warga yang belum melakukan vaksin booster. Hal ini bisa disebabkan karena belum adanya kebijakan kewajiban vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan, terutama saat perjalanan jauh menggunakan transportasi seperti kereta, pesawat ataupun lainnya.

Ia menyampaikan, meski belum ada kebijakan, diharapkan masyarakat aktif dalam mencari informasi untuk mendapatkan vaksin booster sebagai penanggulangan terjangkitnya virus Covid-19.

Tambahnya, capaian vaksinasi ini terus menyasar ke masyarakat terutama para lansia dan masyarakat umum dengan minimal usia 18 tahun dengan syarat jarak waktu vaksin booster pertama minimal 6 bulan.

“Silahkan akses vaksin booster di Puskesmas terdekat. Jika primernya menggunakan vaksin sinovac maka untuk vaksin boosternya dapat menggunakan vaksin indofak. Minimal usia 18 tahun, keadaan sehat, sudah vaksin booster pertama minimal 6 bulan sebelumnya,” ujar Lana.

Pihaknya menambahkan, walaupun Covid-19 melandai diharapkan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. "Sehingga fungsi vaksin booster ini untuk menguatkan antibodi yang sudah ada didalam tubuh di waktu tertentu. Maka perlu di upgrade vaksin tersebut," katanya. (Hes)