Pramuwisata Berkualitas, Pariwisata Yogya Terangkat

Mantrijeron - Kota Yogyakarta kaya akan story telling yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Yogyakarta. Hal ini tidak terlepas dari peran serta pramuwisata di Kota Yogyakarta yang mampu mengelola dan mempromosikan pariwisata dengan berbagai daya tarik wisata Kota Yogyakarta.

Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan kinerja pramuwisata, pemerintah ke depannya akan memberikan reward bagi pemandu wisata berbasis rating yang segera diberlakukan. Hal ini sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah bagi pramuwisata yang memberikan dedikasinya dalam menjalankan tugasnya.

"Kami akan memberikan reward kepada pemandu wisata berbasis ranting yang akan kami berlakukan, seperti ini perlu ditingkatkan agar kinerja pramuwisata dan kinerja  pariwisata itu sejalan. Maka kami akan berupaya untuk meningkatkan kualitas tersebut, sehingga kuncinya adalah produk kualitasnya harus baik yang salah satunya adalah pariwisata," jelas Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo pada kegiatan Workshop Kompetensi Pramuwisata di Kota Yogyakarta pada hari Kamis (25/5/2023) di Hotel Burza Yogyakarta.

Menurutnya, pemberian reward ini sangat efektif untuk menunjang pramuwisata lebih baik ke depannya. Ia berharap, pramuwisata dapat memanfaatkan dengan maksimal apa yang ada dan dimiliki Kota Yogyakarta.

"Kota Yogyakarta sudah sangat kaya dengan storytelling, namun hal tersebut tidak akan berguna jika tidak diangkat oleh pramuwisata, tidak akan ada pengalaman yang mereka rasakan, ini menjadi bahan pariwisata untuk menceritakan kepada wisatawan agar mereka mendapatkan insight yang berkesan, syarat menjadi pemandu adalah harus banyak berbicara," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Pramuwisata ini sudah berjalan selama dua hari yakni 24-25 Mei 2023. Kegiatan ini diharapkan memberikan penyegaran dan ilmu baru untuk meningkatkan kemampuan pemandu wisata di Kota Yogyakarta.

Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya Length of Stay (LoS) atau lama tinggal pada bulan April 2023 mencapai 1,7 hari. Sedangkan pada pada saat lebaran mencapai 1,8 hari. "Ini belum banyak tapi Alhamdulillah. Semoga angka ini bisa dipertahankan sampai akhir nanti," ujarnya.

Selain itu, pada Indikator yang lain jumlah belanja ditargetkan Rp 2,1 juta per wisatawan tapi pada bulan April 2023 jumlah belanja sudah mencapai target yang diharapkan.

Tak hanya itu, capaian lainnya juga terdapat pada jumlah kunjungan wisata. Dimana target sebelumnya berjumlah 1,8 juta orang hingga April 2023 sudah mencapai 1,2 juta orang.

Untuk itu pemerintah senantiasa melaksanakan tugas dan fungsinya seperti memberikan pelatihan-pelatihan seperti ini. Sehingga pramuwisata dapat secara maksimal memanfaatkan sosial media untuk dapat meningkatkan pariwisata di Kota Yogyakarta.

"Kami percaya pemandu wisata merupakan garda terdepan yang dapat memberikan impres untuk menarik para wisatawan kembali dan diharapkan untuk bisa terus meningkatkan kompetensi agar semakin bagus kedepannya," ujarnya.

Selanjutnya, salah satu peserta dari anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Yogyakarta Aning mengungkapkan, sangat berterima kasih adanya kegiatan seperti ini. Menurutnya, pemberian materi seperti manajemen konflik, teknik komunikasi dan fotografi ini sangat berguna terutama sebagai pramuwisata.

"Sangat bagus sekali ya, karena kalau wisatawan itu pastinya ingin memiliki kenangan yang baik salah satunya mungkin dengan memperoleh gambar atau dokumentasi yang bagus. Selain itu, ilmu mengenai manajemen konflik kita bisa tahu cara menyelesaikan permasalahan seperti masalah parkir dan sebagainya," katanya.

''Kita sebagai pemandu wisata harus dapat mengikuti jaman, sekarang itu jaman teknologi, kita juga harus dapat mengikuti dengan apa yang kita gunakan seperti alat komunikasi yang kita gunakan agar dapat menservice tamu dengan sangat baik.

Ia berharap, dengan mengikuti kegiatan ini dapat membuat pramuwisata di Kota Yogyakarta menjamu wisatawan sehingga suatu saat, wisatawan kembali wisata ke Kota Yogyakarta. (Hes)