Kamwis Purbayan Kaya Sejarah dan Tradisi yang Menarik untuk Dikunjungi 

 

 

Kotagede - Dewan juri yang dipimpin oleh Udy Hartoto dan Fatma Lestari beserta jajaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melakukan penilaian di Kampung Wisata (Kamwis) Purbayan, Sabtu (3/6). Mengusung branding Kampung Pusaka dan Penjaga Tradisi, Kamwis Purbayan masuk nominasi 75 Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Bangkit tahun 2023 mewakili Kota Yogyakarta. 

Lurah Purbayan Kudup Nawangsari menyampaikan Kamwis Purbayan memiliki wisata unggulan situs peninggalan Kerajaan Mataram. Sebagai kampung penjaga tradisi, Purbayan masih memiliki banyak perajin perak yang masih berproduksi dan aktif  yang dikenal sebagai kota perak. Selain kerajinan perak, di Kampung Wisata Purbayan juga terdapat kuliner khas yaitu roti Kembang Waru, Legamara, Ukel dan Banjar. 

"Kami yang ada di Kelurahan Purbayan melalui lembaga-lembaga, dinas di Pemerintah Kota Yogyakarta seperti Dinas Kominfosan, Dinas Perindustrian dan UMKM Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta hingga pemuda dan seluruh masyarakat saling bergandeng tangan berkolaborasi meningkatkan pariwisata di Kota Yogyakarta yang harapannya wisata yang ada di Purbayan ini akan berkembang dan meningkatkan perekonomian masyarakat," jelas Nawangsari pada saat Assesment Penilaian Lapangan Dewan Juri untuk 75 Besar ADWI di Pendopo Kampung Basen. 

Selain seni budaya dan situs peninggalan Kerajaan Mataram, potensi unggulan yang berada di Kamwis Purbayan adalah perajin souvenir seperti kerajinan tanduk, keris, perak dan kuningan. 

"Kita juga memiliki batik dan berbagai macam kuliner makanan tradisional seperti Roti Kembang Waru, Legomoro, Ukel, Banjar, Kipo, Yangko, Gethuk, Grontol, Puli, Jadah Tempe, Bubur Sengek dan Bubur Krecek," ungkapnya. 

Pada kegiatan penilaian kemarin, dewan juri bersepeda mengunjungi sentra produk ekonomi kreatif seperti Galang Silver pembuatan cincin emban dan batu mulia, menyusuri Langgar Dhuwur, Rumah Mbah Kahar, Labirin Kampung dan salat Ashar di Masjid Besar Mataram serta berkunjung ke peninggalan sejarah Between Two Gate. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen terus mendukung pengembangan pariwisata di Kelurahan Purbayan. 

"Pariwisata di Kota Yogyakarta seperti engine of God, karena dari pariwisata Pemerintah Kota Yogyakarta mendapatkan pemasukan dan retribusi daerah yang kita kelola dalam melaksanakan pembangunan, membuat kebijakan publik, memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pemerintahan. Oleh karena itu, kami dan seluruh stakeholder termasuk masyarakat bersungguh-sungguh dalam mengembangkan pariwisata," ungkapnya. 

Wahyu mengungkapkan, Kota Yogyakarta hanya memiliki seni dan budaya. Dengan seni budaya, menjalar menciptakan souvenir yang elok, pariwisata yang bagus termasuk fashion dan kuliner. Dari satu Kampung Wisata Purbayan memiliki seluruh kategori yaitu kelembagaan dan daya tarik pengunjung. 

"Kami juga meningkatkan kompetensi, upskilling and reskilling sumber daya manusia yang terjun di bidang pariwisata. Selain itu juga dilakukan penguatan kelembagaan dan menghubungkan keberadaan kampung wisata dengan industri pariwisata agar tidak terjadinya ketimpangan yang mencolok," tambahnya. 

Tim juri ADWI 2023, Fatma Lestari menyampaikan Kota Yogyakarta memiliki seni budaya dan warisan leluhur yang luar biasa. 

"Saya merasa merasa senang berada di Kampung wisata Purbayan yang terkenal dengan kota perak. Kulinernya juga luar biasa dan enak-enak," tambahnya. 

Fatma menyebutkan Kota Yogyakarta memiliki banyak bangunan heritage yang indah. Banyak bangunan yang terbuat dari kayu, oleh karena itu, Fatma memberi masukan perlu adanya penguatan pencegahan kebakaran sebagai bentuk menjaga dan melestarikan keindahan pada bangunan bersejarah. (Chi)