Pelaksanaan Ibadah Kurban Di Pringgokusuman Ramah Lingkungan

 

 

Umbulharjo - Sejalan dgn program Pemkot Yk berupa Gerakan Zero Sampah Anorganik, perayaan kurban Idul Adha 1444 H diharapkan mendukung konsep ramah lingkungan. Salah satunya dilaksanakan oleh takmir Masjid Al Hasanah Pringgokusuman yang akan membagikan daging qurban dengan besek atau wadah  dari anyaman bambu. Ini dilakukan untuk meminimalisir sampah anorganik yang dihasilkan saat penyembelihan hewan kurban.

Perwakilan Remaja Islam Masjid, Muhammad Fawwaz Adiasya (23) menjelaskan Takmir Masjid Al-Hasanah Pringgokusuman bekerja sama dengan Remaja Islam Masjid siap untuk mengelola dan melaksanakan ibadah kurban Idul Adha 1444 H.

"Tahun ini merupakan tahun kedua Masjid Al-Hasanah Pringgokusuman membagikan daging kurban kepada masyarakat menggunakan besek," ujar Dias saat ditemui di Masjid Diponegoro.

Pihaknya menyebutkan dengan penggunaan besek sebagai wadah diharapkan dapat berkontribusi mengurangi penggunaan plastik dan menekan angka sampah anorganik. Selain itu, pengelola masjid memastikan keamanan hewan kurban di Masjid Al-Hasanah Pringgokusuman dalam kondisi sehat. 

"Semua hewan kurban di Masjid Al-Hasanah wajib menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk terhindar dari hewan terkena wabah karna hewan yang tidak sehat bisa merugikan banyak orang," ungkapnya.

Sejalan dengan persiapan ibadah kurban Idul Adha 1444H, Pemerintah Kota Yogyakarta melaksanakan pelatihan pengelolaan ibadah kurban idul adha di Masjid Diponegoro, Kamis (1/6). Pelatihan tersebut diikuti oleh perwakilan takmir dari 500 masjid/mushola di Kota Yogyakarta.  Materi yang diberikan meliputi fiqih penyembelihan hewan kurban dan pengolahan daging kurban yang higienis dan berkualitas dalam perspektif ilmiah dan syar'iyah. Selain itu juga dijelaskan pengelolaan hewan kurban hingga penjelasan penyembelihan hewan kurban di Rumah Potong Hewan dan ancaman wabah penyakit pada hewan kurban.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, masjid dan mushola di Kota Yogyakarta merupakan simpul sosial yang sangat berpengaruh menciptakan iklim kondusif di Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta berharap adanya aksi nyata dari masjid dan mushola. Wujud nyata tersebut diawali dengan pelatihan pengelolaan hewan kurban.

"Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan betul bahwa seluruh panitia mengetahui tata cara kurban, tidak hanya secara syariah namun juga dari aspek kesehatan, kebersihan, higienitas baik sebelum dan sesudah penyembelihan," ujarnya.

Aman menegaskan agar para petugas untuk memastikan hewan kurban dalam keadaan sehat serta lebih teliti dalam memperlakukan hewan sehingga hewan yang disembelih bebas penyakit dan tidak  merugikan orang yang mengonsumsi dagingnya. (Chi)