Jaga Integritas Wujudkan ASN Berkualitas

 

Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi salah satu profesi yang diimpikan banyak orang. Sebagian orang menganggap menjadi ASN itu pekerjaan mudah dan ringan. Namun itu adalah dulu, kini seorang ASN dituntut untuk peka terhadap kondisi sekitar hingga memahami kebutuhan masyarakat. ASN juga harus aktif dalam meningkatkan kompetensi diri dan terbuka pada perkembangan zaman.

 

Seperti apa gambaran ASN yang menjadi pelayan masyarakat Kota Yogyakarta, Tim liputan  warta.jogjakota.id mencoba menyajikan beberapa profil ASN yang mengabdi di Pemkot Yogyakarta.

Julita Ratmika Wuri (28) Analis Pemberdayaan Masyarakat di Kemantren Tegalrejo berhasil meraih peringkat pertama pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Angkatan IX Golongan III. Berangkat dari pengalamannya sebagai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) selama empat tahun, Julita sudah menguasai betul tupoksi yang melekat pada dirinya, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. 

Dalam aktualisasinya, Julita menyusun data sasaran prioritas dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan menggandeng pihak swasta. Hal ini sesuai dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 Kota Yogyakarta yaitu “Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Pariwisata Berbasis Budaya dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan” dengan isu strategis Peningkatan Ekonomi.

 “Memang sebelumnya itu hanya dari laporan-laporan, Ohh ini ada orang yang tidak menerima bantuan akhirnya diberikan pemberdayaan. Nah ternyata memang belum ada data di sini. Jadi kemarin untuk inovasinya saya menerapkan monitoring dan juga penyusunan data prioritas sasaran yang menjadi penanggulangan kemiskinan seperti itu untuk pemberdayaan masyarakat ini. Data prioritas ini berdasarkan pada latar belakang warga yang tidak menerima bantuan sosial seperti KMS, PKH dan BPNT. Adanya data ini diharapkan nanti akan menjadi acuan data,” ujarnya.

Julita terus berupaya dalam memecahkan permasalahan kesejahteraan masyarakat. Melaksanakan koordinasi di lingkungan dan melihat dengan jeli kondisi masyarakat yang ada.Tentu Julita menyambut baik adanya tawaran kerja sama dengan pihak swasta, meski pihak swasta tersebut tidak menginginkan identitasnya dipublish. Ia berharap, dengan adanya data tersebut bisa menjadi acuan dalam pelaksanaan program-program pemberdayaan agar tepat sasaran. Dengan demikian harapan dapat mengentaskan kemiskinan di wilayahnya tercapai.

ASN Berprestasi Terus Upgrade Kompetensi Diri

Analisis Kebijakan Ahli Muda di Bagian Perekonomian dan Kerjasama Sekretariat Kota Yogyakarta, Putut Purwandono (37) memulai karir sebagai ASN sejak tahun 2010. Pria kelahiran 21 Maret 1986 merupakan lulusan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM tahun 2019. Sebelum menjadi ASN, Putut pernah meraih penghargaan sebagai penyaji atau presenter terbaik di Hiroshima University di Jepang dan meraih penghargaan sebagai mahasiswa dengan tesis terbaik. Salah satu karya ilmiah miliknya berhasil diterbitkan di jurnal of industrial organization dan mendapat peringkat Q1. Peringkat Q1 merupakan peringkat dengan kualitas tertinggi untuk jurnal ilmiah internasional.

Pada tahun 2020, Putut menginisiasi sebuah Sistem Pengelolaan Pengetahuan Kerjasama Daerah atau disebut sebagai Teman Perkasa. Inovasi Teman Perkasa tersebut membawa Putut Purwandono Meraih prestasi sebagai ASN Berprestasi Di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2022. 

“Jadi Teman Perkasa ini sebenarnya tidak hanya aplikasi ya, tetapi kita ingin membuat sistem kerja yang baru terkait dengan bagaimana kita memfasilitasi dan juga sekaligus meningkatkan pengetahuan kita dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kerjasama daerah,” tutur Putut.

Putut menyebutkan setidaknya ada 400 lebih kerjasama daerah yang berhasil dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kesehariannya Putut tidak jauh dari rapat untuk merumuskan desain kerjasama hingga menerbitkan produk dokumen kerjasama daerah yang disahkan. 

“Saya bekerja selalu saya perbarui atau saya upgrade terus-menerus, jadi kalau bekerja jangan bekerja biasa-biasa saja, jangan bekerja menggunakan pendekatan yang sama setiap tahunnya, jadi jangan bekerja hanya sebatas bisnis atau menggugurkan kewajiban,” tambahnya.

Jaga Integritas Purna dengan Bahagia

Sementara itu, Ratih Ekaningtyas (58) akan memasuki masa purna tugas pada 1 Juli 2023. Sejak pertama kali bekerja di Pemerintah Kota Yogyakarta hingga purna tugas sudah delapan Perangkat Daerah dijelajahinya. Banyak suka duka dilalui selama mengabdi dan melayani masyarakat Kota Yogyakarta. Tidak pernah berhenti belajar dan selalu berusaha mengupdate ilmu baru adalah kunci sukses berkarir. 

Ratih demikian akrab disapa sosok yang periang dan aktif walaupun umur tak menjadi halangan baginya. Ia saat ini bekerja di salah satu instansi pemerintahan di sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta sejak tanggal 4 Januari 2021.

Istri dari Hartanto ini mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dengan berpegang teguh pada integritas. Karena menurutnya, sebagai ASN di Pemerintah Kota Yogyakarta memegang teguh integritas merupakan sebuah kepercayaan yang membuatnya menjadi ASN yang bertanggung jawab hingga saat ini.

"Kini saya sudah waktunya istirahat. Kesan saya di Pemkot Yogyakarta, pertama kita mesti pegang integritas. Sehingga ketika ada banyak resiko, tantangan dan godaan kita bisa melaksanakan pekerjaan sesuai dengan koridornya," jelas Ratih saat diwawancarai.

Selama bekerja 33 tahun lamanya, masa jabatan terlamanya ada di instansi Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. Dimana, Ratih menjabat sebagai Kepala Seksi Advis Planning dan Administrasi Perizinan selama 10 tahun. 

Kedua, masa jabatan yang terlama ada di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta. Sebab, selama bekerja sudah dua kali Ratih bekerja di instansi tersebut.

"Masa kerja saya sudah cukup lama, sudah bertugas di delapan OPD di Pemerintah Kota Yogyakarta. Mulai awal masuk hingga berpindah tugas, pekerjaan terlama sata di Dinas Perizinan Kota Yogyakarta hingga 10 tahun lamanya. Setelahnya ada di Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta ini sudah dua kali," ujarnya.

Menurutnya, berangkat dari kedisiplinan dalam menjalankan tugas membuat dirinya menjadi ASN yang bertanggung jawab, dan selalu merefresh ketugasan sesuai dengan pekerjaannya.

"Harapannya para ASN yang baru atau sudah berjalan, dapat mengingat atau weling bahwa ASN kok mau kaya, mindset seperti itu bukan yang terbaik, bahwa bekerjalah sesuai regulasi yang ada. Saya yakin karena sampai  seperti yang saya pegang," jelasnya. (Hes/Chi)