PKK Suryatmajan dan Gedongkiwo Percontohan Keluarga Sehat Tanggap Tangguh Bencana

Mantrijeron -  Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( TP PKK) Kelurahan Suryatmajan dan Kelurahan Gedongkiwo maju mewakili Kota Yogyakarta sebagai percontohan 9 Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana tingkat nasional. Mendukung kegiatan tersebut, TP PKK DIY melaksanakan monitoring dan evaluasi 9 Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana di Kantor Kelurahan Gedongkiwo pada Selasa (6/6).

Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Atik Wulandari menyampaikan telah terpilih dua kelurahan yang lolos verifikasi sebagai percontohan 9 Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana tingkat nasional yaitu Kelurahan Suryatmajan dengan program menuju keluarga sehat berkualitas dan Kelurahan Gedongkiwo dengan program mewujudkan keluarga sehat. 

“Penilaian percontohan pilot project tingkat nasional ini akan  direncanakan secara virtual pada Kamis (15/6). Kami berharap agar semua pihak dapat saling berkolaborasi untuk mewujudkan keluarga dan lingkungan yang sehat melalui program pilot proyek ini. Kami juga berharap laporan terkait pilot project telah sesuai dengan arahan pusat,” ujar Atik.

Dua pilot project yakni menuju keluarga sehat berkualitas dan mewujudkan keluarga sehat pasangan usia subur menjadi binaan TP PKK DIY. Atik Wulandari mengajak TP PKK Kota Yogyakarta dan kelurahan perwakilan 9 pilot project untuk menerima pembinaan monitoring dan evaluasi dari Tim Monev Tingkat DIY. 

"Tentu segala bentuk masukan dan saran dari Tim Monev merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana" katanya.

 

Salah satu Anggota Tim Monitoring Evaluasi 9 Pilot Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana DIY, Sri Herawati menyampaikan program yang dilaksanakan Kelurahan Suryatmajan dan Kelurahan Gedongkiwo sudah cukup baik. Namun perlu adanya inovasi-inovasi lain untuk mendukung program yang sudah ada. Sri mencontohkan di bidang peduli stunting bisa dengan mengajak untuk menanam sayuran dengan teknik tabulampot untuk menambah konsumsi nutrisi pada anak.

“Untuk laporan yang diserahkan sudah cukup lengkap namun masih perlu ditambah evidence sebagai pelengkap dan data dukung yang kuat. Setelah pemaparan, masih diberi lima hari kerja untuk menambahkan evidence,” katanya.

Sri Herawati juga menjelaskan pada saat pemaparan, diharapkan juru bicara didampingi oleh tim yang menguasai setiap program. Penilaian yang akan dinilai mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan pelaporan. “Kami berharap penilaian pilot project ini akan berjalan dengan lancar dan meraih juara sebagai percontohan tingkat nasional,” tambahnya. (Chi)