Peringatan Jogja Kembali 1949 yang ke-74 di Tahun 2023

Peristiwa Yogya Kembali adalah sebuah peristiwa sejarah ditariknya tentara Belanda dari Ibu Kota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Adanya peristiwa ini menjadi titik awal bebasnya Bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945. Peristiwa Yogya Kembali memiliki dampak yaitu kembalinya Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dan petinggi lainnya ke Yogyakarta.

Pada tahun 2023 dalam rangka Peringatan Jogja Kembali 1949 yang ke-74, Paguyuban Wehrkreis III Yogyakarta Kota Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta melaksanakan Ziarah Rombongan di TMP N Kusumanegara pada hari Selasa 4 Juli 2023 dan Upacara Peringatan Jogja Kembali 1949 yang ke-74 di Depan Tetenger Jogja Kembali (Barat Laut Hotel INNA, Jl. Malioboro Yogyakarta) pada hari Rabu 5 Juli 2023.

Pada hari Selasa 4 Juli 2023 Pukul 08.15 WIB Paguyuban Wehrkreis III Yogyakarta Kota Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka Kegiatan Peringatan Jogja Kembali 1949 yang ke-74 di Tahun 2023 melaksanakan Ziarah Rombongan di TMP N Kusumanegara dengan dihadiri peserta dari Lanud ADS Yogyakarta, Lanal Yogyakarta, Polresta Kota Yogyakarta, Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Satpol PP Kota Yogyakarta, Paksi Katon Kota Yogyakarta, FKPPI Kota Yogyakarta, Pramuka Kota Yogyakarta dan Siswa SLTA/SLTP. Pimpinan Rombongan Ziarah dipimpin oleh Bapak Drs. Yunianto Dwisutono (Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kota Yogyakarta).

Kemudian pada hari Rabu 5 Juli 2023 pukul 08.00 WIB dilaksanakan Upacara Peringatan Jogja Kembali 1949 yang ke-74 74 di Depan Tetenger Jogja Kembali (Barat Laut Hotel INNA, Jl. Malioboro Yogyakarta) dengan Tema : Jiwa Semangat Patriotisme Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Jogja Kembali 29 Juni 1949 Memberikan Inspirasi untuk Bersatunya Rakyat Jogja demi Indonesia yang Lebih Baik" dan dihadiri peserta dari Korsik Pemkot Yogyakarta, 1 SSR Kodim 0734 / Kota Yogyakarta. 1 SSR Lanal Yogyakarta, 1 SSR Lanud ADS Yogyakarta, 1 SSR Polresta Yogyakarta , 1 SSR Satpol PP Kota Yogyakarta, 1 SSR PD FKPPI Kota Yogyakarta, 1 SSR Paksi Katon Yogyakarta dan 1 SSR Siswa SLTP dan SLTA.

Adapun Amanat Gubernur DIY yang dibacakan oleh Irup Bapak Bagas Seno Adji, A. TD, MT (Kabid Poldagri Bakesbangpol DIY), “Perlu dipahami bahwa kita sedang berada di era kolaborasi. Secara global, konsep "bersaing demi menjadi yang terbaik" mulai digantikan dengan konsep "bergandengan tangan menuju satu tujuan. Mereka yang terdidik adalah mereka yang mampu membedakan antara rendah diri dengan rendah hati. Mereka-lah yang dapat memahami bahwa pelestarian bukan berarti terjebak di masa lalu. Yang tidak kalah penting, mereka pula-lah yang dapat melihat garis tipis yang membedakan nasionalisme dengan chauvinism”.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa membangkitkan rasa Nasionalisme, Cinta Tanah Air maupun jiwa Patriotisme untuk mempertahankan NKRI sesuai dengan dasar negara yaitu Pancasila. Hal ini sangat dibutuhkan dapat membangun kewarganegaraan yang lebih baik. Dengan mempelajari sejarah, tentu setiap warga negara bisa lebih menghargai perjuangan para tokoh nasional yang berkontribusi membangun negara tersebut. Dengan begitu masyarakat bisa melanjutkan perjuangan yang ada untuk menciptakan negara yang maju, beretika, dan berbudaya luhur.