HEALING DEMOKRASI

Masa remaja menjadi masa yang penting karena merupakan masa transisi. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan untuk membentuk dan mengembangkan ranah afektif pada remaja SMA adalah dengan kegiatan olahraga dan permainan. Perkembangan dan terbentuknya karakter seseorang dipengaruhi oleh kemampuan kognisi dan daya tangkapnya dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial budaya. Oleh karena itu, karakter seseorang terbentuk bukan saja karena menirukan melalui pengamatan, tetapi juga dapat diajarkan melalui kegiatan di luar kelas.

Kegiatan aktivitas luar kelas dapat berupa permainan, cerita, olahraga, eksperimen, perlombaan, mengenal kasus-kasus lingkungan di sekitarnya, diskusi penggalian solusi, aksi lingkungan, dan jelajah lingkungan Praktik aktivitas luar kelas yang diisi dengan kegiatan permainan dapat mentransfer nilai-nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Aktivitas luar kelas merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain yang dilakukan di tempat terbuka tanpa harus terfokus pada ukuran lapangan. Bermain pada dasarnya adalah proses experiental learning yang pelakunya mengalami dan merasakan secara langsung. Hal ini berbeda dengan kegiatan belajar di ruang kelas yang lebih menonjolkan salah satu aspek, misalnya aspek kognitif.

Kegiatan belajar yang efektif adalah dilakukan dengan belajar langsung di luar kelas dengan siswa bisa merasakan dan mengalami langsung apa yang mereka pelajari. Dampak dan pengaruh yang ditimbulkan oleh proses ini akan mudah diserap, dipahami, dan diingat lebih lama dibanding jika hanya menggarap salah satu aspek.

Aktivitas di luar kelas yang disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Dengan konsep interaksi antar anak didik dan alam melalui kegiatan simulasi di alam terbuka. Hal tersebut diyakini dapat memberikan suasana yang kondusif untuk membentuk sikap, cara berpikir serta persepsi yang kreatif dan positif dari setiap siswa guna membentuk jiwa kepemimpinan, kebersamaan (teamwork), keterbukaan, toleransi dan kepekaan yang mendalam, yang pada harapannya akan mampu memberikan semangat, inisiatif, dan pola pemberdayaan baru dalam suatu sekolah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Healing Demokrasi dengan tema “Cerdas Politik dan Demokrasi, Siapa Takut?”. Kegiatan Healing Demokrasi tersebut terselenggara pada Kamis, 25 April 2024 di The Allabun Kaliurang dengan peserta dari Siswa/i serta guru pendamping dari SMA/K di Kota Yogyakarta.