RIBUAN WARGA IKUTI DEKLARASI JOGJA BANGKIT

Lebih dari 15.000 orang mengikuti “ Deklarasi Jogja Bangkit “ yang digelar di seppanjang kawasan Malioboro, Minggu (16/ 7). Deklarasi Jogja Bangkit diselenggarakan sekaligus dalam rangka peringatan HUT ke 250 Kota Yogyakarta, 7 Oktober 2006. Deklarasi dipusatkan di panggung yang didirikan di kompleks Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Naskah deklarasi dibacakan Deasi Tri Widiastuti, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka ) dari SMAN 3 Yogyakarta. Dalam deklarasi dinyatakan, seluruh warga Jogja mengerti sepenuhnya makna gempa 27 Mei sebagai wujud kebesaran Tuhan. Selain ungkapan duka cita kepada korban gempa, masyarakat juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak lintas daerah, agama dan bangsa yang telah memberikan bantuan. “ Kami seluruh warga Yogyakarta dengan ini menyatakan dengan sepenuh jiwa, akan berkarya nyata dan menjunjung serta mewujudkan semangat kebersamaan menuju Jogja Bangkit “, ucap Deasi ditirukan para peserta deklarasi yang memadati Jalan Malioboro dan Jalan Ahmad Yani. Saat membuka acara, Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto mengatakan, saat ini masyarakat Jogja mesti mengedepankan semangat gotong-royong dan bahu membahu untuk berkarya nyata. Deklarasi Jogja Bangkit merupakan pernyataan ikrar bersama untuk menjadikan Kota Yogyakarta sebagai pertiwi kehidupan kita dan cucu kita. “ Pagi ini kita mengajak diri kita, hati kita, pikiran kita, jasmani kita untuk ayo bangkit. Ayo kita lanjutkan langkah untuk meniti kehidupan yang lebih baik. Sudah saatnya kita kubur rasa duka, ayo sudah saatnya kita tanam kembali harapan “ teriak Walikota. Setelah pernyataan deklarasi dilanjutkan dengan do’a yang dibacakan oleh ustadz Wijayanto. Usai pembacaan do’a, seluruh peserta bersama-sama melakukan senam massal. Senam bersama ini diharapkan bisa membakar semangat warga Jogja untuk bangkit dan berbuat yang lebih baik demi masa depan.