Bantu Atasi Kekeringan Gunungkidul, Yogyakarta Kirim 17 Truck Tangki Air Bersih

 

Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan distribusi atasi kekeringan air bersih di Kabupaten Gunungkidul. 17 truck tangki diterjunkan hari ini, Kamis (22/8/2019).

Distribusi air bersih ini dilakukan menyusul kekeringan yang melanda di sebagian besar wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Meski bantuan ini bersifat jangka pendek Pemkot dan ACT bekerjasama dengan Universitas Islam Indonesia berencana untuk memberikan solusi jangka panjang mengatasi kekeringan tersebut.

“Kedepan akan kami usahakan untuk bisa memberikan solusi yang sifatnya jangka panjang, dengan begitu akan lebih membantu warga disana yang sedang dilanda krisis air besih,” ucap Staf Ahli Walikota Yogyakarta Bidang Perekonomian, Septy Sri Rejeki saat pelepasan distribusi air bersih di Balaikota hari ini.

Pihaknya menegaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta akan terus berkomitmen untuk bisa membantu mengatasi kekeringan yang melanda di Gunung Kidul, salah satunya dengan distribusi air bersih.

Dalam kesempatan itu, Ketua ACT Bagus Suryanto menerangkan, kekeringan yang melanda Gunung Kidul tahun ini jauh lebih parah dibandingkan dengan tehun-tahun sebelumnya.

“Tangki air yang sudah disiapkan akan didistribusikan ke beberapa kecamatan yang ada di Gunung Kidul. Dari 18 kecamatan, 14 kecamatan mengalami kekeringan yang nantinya akan mendapatkan bantuan air bersih.,” ujarnya.

Aksi Cepat Tanggap telah memberikan bantuan air bersih mulai dari bulan Juli hingga saat ini sebanyak 500 truk setiap dua minggu sekali  di Kantor Bupati Gunung Kidul. Bantuan ini diharapkan bisa memberikan solusi dalam jangka pendek sampai bulan Oktober.

“Untuk rencana jangka panjangnya akan membangun 18 sumur per kecamatan yang kami beri nama “sumur wakaf” dengan melibatkan ACT,” bebernya.

Sumur tersebut berukuran 60 hingga 100 meter, dan diharapankan  satu sumur dapat digunakan untuk membantu kekurangan air bagi warga sekitar 60-100 kartu keluarga. Biaya yang digunakan dalam pembuatan sumur ini Rp.50 juta.

“Target kami membangun dua sumur setiap bulannya untuk daerah Gunungkidul dan sekitarnya”, tambahnya.

Nantinya, pembagian air bersih akan dibagikan per-plot dibeberapa daerah dan terdapat penampungan sehingga dari masyarakat mengantri kemudian langsung mengambil airnya dari tangki.  (Mufti/Sri Wahyu/Syahnina)