Kota Yogya Optimis Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara 2019

Setelah Tahun lalu mendapatkan Penghargaan Swasti Saba Wistara 2018, kini Pemerintah Kota Yogyakarta tetap optimis dalam meraih kembali penghargaan ini di tahun 2019. Tim Verfikasi Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2019 seharian penuh dari pagi hingga menjelang malam hari, mengunjungi berbagai tempat di sudut-sudut Kota Yogyakarta dalam rangka penilaian layaknya Kota Yogyakarta sebagai Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara 2019.

Kegiatan ini di tutup dan dihadiri oleh Sekertaris Daerah Kota Yogyakarta, Heri Karyawan bertempat di Hotel Ayola Tasnem, Gazebo, Yogyakarta Rabu (28/8). Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional, Widya Utami mengatakan, setiap spot-spot banyak sekali yang melakukan inovasi yang bagus.

“Setiap desa dan kelurahan terdapat spot-spot yang banyak sekali, ternyata mereka melakukan inovasi-inovasi baru dan bagus, saya rasa itulah yang berhasil dalam pemberdayaan masyarakatnya, dan saya lebih suka berbicara kepada masyarakatnya, karena dari situ saya bisa tahu sulit dan tidaknya dalam mengembangkan inovasi yang ada dilingkungannya,” katanya.

Ia menambahkan keteraturan dan bersihnya penataan yang berada malioboro ini membuat nyaman dan enak di pandang. “Saya cukup melihat bagaimana teraturnya dan bersihnya penataan malioboro, saya rasa yang saya kunjungi tadi dari tim B sudah sangat exited bagi saya, terimakasih semua menerima kami dan nanti akan saya bawa ke Jakarta, saya laporkan apa saja yang saya lihat dan dengar,” ungkapnya.

Tim Verfikasi Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2019 menilai kesehatan masyarakat yang merupakan aspek penting bagi kemajuan dan kesejahteraan suatu wilayah, berkaitan langsung dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang unggul sebagai penggerak utama pembangunan.

Dalam mewujudkan Kota Yogyakarta yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni sebagaimana tertuang dalam konsep Kota Sehat, Pemerintah Kota Yogyakarta, tentunya tidak dapat bergerak sendiri.

Dukungan berbagai elemen secara signifikan akan mempengaruhi keberhasilan peningkatan usaha kesehatan di masyarakat. Kepedulian ini ditunjukkan secara nyata dengan ikut berperan dalam pembentukan kebijakan-kebijakan, baik untuk mencari solusi atas masalah-masalah kesehatan maupun untuk mengembangkan tingkat derajat kesehatan masyarakat di kota Yogyakarta melalui wadah Forkom Kecamatan Sehat dan Kelurahan Siaga.

Dalam Penutupan Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2019 ini, tim Verifikasi mengunjungi 14 lokasi. Sekertaris Daerah Kota Yogyakarta, Heri Karyawan mengatakan, semua tetap optimis Kota Yogyakarta dapat meraih kembali Penghargaan Swasti Saba Wistara 2019.

 “Semua yang ditinjau oleh Tim Verifikasi di setiap spot-spot Kota Yogyakarta memang adanya seperti itu, kita sangat optimis dengan apa yang sudah disampaikan dan juga harapan kami nantinya membawa berkah dan mudah-mudahan Kota Yogyakarta meraih kembali Penghargaan Swasti Saba Wistara 2019,” ungkapnya.

Melalui Forum Kecamatan Sehat dan Kelurahan Sehat serta didukung penuh oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dengan lokasi meliputi, Pasar Ngasem, Patehan, Kraton, Sanggrahan Garden, kampung Klengkeng Giwangan Umbulharjo, Stasiun Tugu, Sosromenduran Gedongtengen, Pedestrian Jl. Malioboro, Suryatmajan Danurejan, Ramayana Purawisata, Keparakan Mergangsan, XT. Square, Pandeyan Umbulharjo.

Tak hanya itu saja Tim Verifikasi yang di bagi dengan Tim A dan B ini juga mengunjungi Asosiasi kain jumput on the streat Tahunan UmbulharjoSekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Tahunan Umbulharjo, Kampung Piala Dunia, Pringgokusuman Gedongtengen, Asman toga dan akupresur RW 03 Tompeyan Tegalrejo, Si Kesi Gemes (Jejaring Sosial Sehat) Tahunan Umbulharjo, Si Warga, Patehan Kraton, PIK-R RW 09, Gunungketur Pakualaman dan Toga dan Akupresur Bon Jowi, Bausasran Danurejan.

Dengan adanya penghargaan tersebut nantinya tidak hanya akan memberikan motivasi bagi para penggiat kesehatan di masyarakat maupun pemerintahan, namun juga mampu menjadi media sosialisasi yang membuka peluang untuk berbagi pengalaman dalam meningkatkan kualitas pelayanan, tingkat kesadaran, serta derajat kesehatan masyarakat dengan berbagai wilayah lain di Indonesia. (Hes)