Jogja Merdeka Vaksin Wujudkan Herd Immunity

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar kegiatan vaksinasi massal dengan tajuk Jogja Merdeka Vaksin yang diresmikan secara serentak di tiga kemantren Tegalrejo, Danurejan, Mergangsan) pada Senin (26/7). Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0734/Yka Letkol Arh Tjatur Supriyono membuka pelaksanaan vaksinasi massal di Puskesmas Pembantu Tompeyan Tegalrejo didampingi Tenaga Ahli Walikota, Kepala Badan Kesbangpol Kota Yogyakarta, Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian, Mantri Pamong Praja, Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas, Lurah dan tokoh masyarakat se Kemantren Tegalrejo.

Mantri Pamong Praja Tegalrejo, Antariksa Agus Purnama menuturkan bahwa kegiatan vaksinasi di Kemantren Tegalrejo dilaksanakan di Puskesmas Pembantu Tompeyan Tegalrejo yang diikuti oleh 250 orang.
“Setiap hari di Puskesmas Pembantu Tompeyan Tegalrejo melaksanakan vaksin sejumlah 75-100 orang per hari,” kata Agus
Lebih lanjut disampaikan Agus bahwa partisipasi warga dalam melakukan vaksin sangat tinggi hal ini bisa dilihat dari terpenuhinya target vaksinasi pada setiap harinya. Diharapkan pada 17 Agustus yang akan datang target vaksinasi bisa dicapai sehingga secara komunitas warga Tegalrejo telah memiliki daya tangkal (imun) terhadap paparan Covid-19.
“Silahkan warga Tegalrejo mendaftar melalui RT atau Jogja Smart Service atau JSS untuk pelaksanaan vaksin hari berikutnya", imbuh Agus.

Dalam kesempatan tersebut Kasdim 0734 Pamungkas Kota Yogyakarta, Letkol Arh Tjatur Supriyono yang meresmikan pelaksanaan Jogja Merdeka Vaksin di Kemanteren Tegalrejo mewakili Komandan Kodim dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini Kota Yogyakarta dalam kondisi PPKM level 4. Kondisi ini perlu disikapi bersama dengan kearifan lokal bagaimana  secara bersama saling bahu membahu, saling bersinergi untuk bisa menekan bahkan menghentikan laju penularan Covid-19 di Kota Yoagyakarta.

“Merdeka Vaksin adalah kebebasan warga untuk memilih melakukan vaksin agar terbentuk herd immunity,” kata Tjatur.

Selanjutnya diutarakan bahwa herd immunity atau kekebalan komunitas merupakan situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi (kebal) terhadap penyakit tertentu dalam hal ini Covid-19 yang dapat menimbulkan dampak tidak langsung berupa turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi Covid-19. Kondisi tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dalam sebuah komunitas.

Selain itu penerapan protokol kesehatan juga memegang peran penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,  oleh karena itu diharapkan masyarakat untuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

“Saat ini sudah bukan 5M tapi 6M yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, memprioritaskan kegiatan dan yang keenam manuto,” imbuh Tjatur.

Jika warga manut maka kewajiban pemerintah untuk melindungi warganya bisa diwujudkan melalui kesamaan pandang dan kesamaan langkah dalam memutus sebaran Covid-19.
“Dengan membaca Bismillah saya resmikan kegiatan Jogja Merdeka Vaksin,” pungkas Tjatur.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pelaksanaan kegiatan vaksinasi di Puskesmas Pembantu Tompeyan Tegalrejo. (Ant)