Kota Yogyakarta Terbaik Pertama Penurunan Stunting 2022

Danurejan-Kota Yogyakarta meraih peringkat terbaik pertama tingkat Provinsi DIY dalam upaya penurunan angka stunting pada tahun 2022. 

Penghargaan tersebut diberikan oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X dan diterima Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo.

Pada kesempatan tersebut KGPAA Paku Alam X menuturkan penghargaan tersebut diberikan atas kinerja kabupaten/kota se-DIY dalam pelaksanaan Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di DIY Tahun 2022.

"Kota Yogyakarta mendapat peringkat pertama atas dasar indikator web Bangda dan nilai indikator lokal kinerja dengan total nilai 429,4," katanya di Gedhong Pracimosono, Kamis (27/7/2023).

Pihaknya mengungkapkan penilaian kinerja aksi konvergensi penanggulangan stunting diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi kota/kabupaten untuk meningkatkan kinerja di tahun berikutnya.  

"Tujuan penilaian kinerja ini untuk mengukur tingkat kinerja pemerintah kota dan kabupaten dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting," katanya.

Ia juga meminta agar seluruh Kota/Kabupaten di DIY untuk selalu mendukung angka penurunan stunting.

"Angka stunting menjadi salah satu persoalan dan permasalahan di seluruh provinsi, kota/kabupaten di Indonesia. Mari bersama-sama terus berupaya menurunkan angka stunting yang ada di DIY," ajaknya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo bersama Bupati se-DIY saat menerima penghargaan atas pelaksanaan Aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi DIY Tahun 2022, di Gedhong Pracimosono, Kamis (27/7/2023)

Ditemui usai menerima penghargaan Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengucapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut. 

Pihaknya menyampaikan Pemkot Yogyakarta secara keseluruhan telah melaksanakan pelaporan pelaksanaan 8 aksi konvergensi penanggulangan stunting di web bangda.

Menurutnya torehan tersebut juga merupakan hasil kolaborasi antar instansi, masyarakat serta TP PKK yang selalu mempunyai komitmen bersama untuk penurunan stunting. 

"Dalam menangani dan mencegah stunting Pemkot Yogyakarta menggerakan semua pemangku kepentingan," tandasnya.

Selain itu, lanjutnya, Pemkot juga menggandeng pihak swasta melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR).

"Beberapa inovasi yang kita lakukan ada gemar makan berbahan protein (gembrot) dan bersatu terintegrasi mewujudkan Yogyakarta dengan keluarga yang unggul dan non stunting atau Bimo Kunting,” jelasnya.

Singgih berharap dengan diraihnya penghargaan tersebut akan semakin memacu semangat semua pemangku kepentingan dalam upaya menurunkan stunting di Kota Yogyakarta. (Han)