Biolos Pengolah Sampah Organik Cocok untuk Rumah Tangga

 

 

Gondokusuman - Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo membersamai kerja bakti Minggu pagi di lingkungan RW 14 Klitren Kemantren Gondokusuman. Pada kesempatan ini, Singgih Raharjo juga menyerahkan dan memasang langsung, dua alat pengolah sampah organik yaitu biolos, Minggu (30/7).

Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya dalam penanganan sampah di Wilayah Kota Yogyakarta. Biolos ini  merupakan salah satu alternatif pengelolaan sampah organik yang dihasilkan rumah tangga. Komposter ini perpaduan biopori dan losida.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo memasang biolos di RW 14 Klitren

 

“Kami membersamai warga yang kerja bakti di hari Minggu ini, juga mengenalkan satu produk baru untuk mengatasi sampah organik yang kita namakan adalah biolos. Yaitu merupakan kombinasi antara biopori dan losida yang kemudian kita gabungkan menjadi sebuah metode baru dan ini sangat cocok untuk digunakan di rumah tangga karena bentuknya ramping tidak memerlukan lahan yang luas kemudian cara panennya pun gampang tinggal tarik saja sehingga saya kira ini menjadi salah satu dari solusi permasalahan sampah di level yang paling hulu yaitu di rumah tangga,” ujar Singgih.

Biolos ini berbentuk pipa panjang yang ditanam dalam tanah dan memiliki cabang. Sampah organik dapat dimasukkan melalui mulut pipa. Air resapan langsung terserap oleh tanah dan gas dari sampah keluar melalui cabang pipa yang mengarah luar. Setelah satu atau dua bulan sampah tersebut dapat dipanen dengan menarik tutup mulut pipa dan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. 

Suasana RW 14 Klitren

 

Pengelola Bank Sampah Anugerah 14, Ermin Rukmiyati menyebutkan di RW 14 Klitren telah memiliki bank sampah dengan anggota yang aktif dan sadar pentingnya mengelola sampah rumah tangga. Setiap minggunya, warga RW 14 rajin mengumpulkan sampah anorganik ke basecamp induk dan sebagian besar telah mengolah sampah organik dengan losida dan emper tumpuk.

 

“Alhamdulillah kami mendapatkan biolos, perpaduan biopori dan losida. Sebelum kami telah memanfaatkan dari ember tumpuk yang hasilnya untuk tanaman sekitarnya.Nah hasilnya bisa dilihat di belakang kami ada kubis itu salah satu pupuknya dari pupuk organik cair yang kami hasilkan,” ungkapnya.

Pengelola Bank Sampah Anugerah 14 menjelaskan pengolah sampah dengan ember tumpuk yang telah berjalan di RW 14 Klitren

 

Setelah membersamai kerja bakti bersih lingkungan di RW 14 Klitren, Singgih Raharjo melanjutkan perjalanan sepeda pada acara Puncak Koordinasi Olahraga Kemantren (KORMAN) Cup 2023 Kemantren Gondokusuman di Embung Langensari. Dalam acara ini, mempertandingkan tiga cabang olahraga yaitu tenis meja, catur dan senam irama.

Dalam sambutannya, Singgih menyampaikan kegiatan KORMAN Cup 2023 dapat menjadi motivasi yang kuat untuk dapat lebih berprestasi lagi di berbagai kejuaraan di tingkat yang lebih tinggi serta menjadi media silaturahmi untuk saling menguatkan kemampuan. Selain itu, Singgih juga berpesan dalam penyelenggaran kegiatan seperti ini memperhatikan sampah yang dihasilkan. Ia berharap, warganya untuk peduli terhadap lingkungan dan tidak meninggalkan sampah sembarangan di lokasi acara.

“Saya juga ingin berpesan bahwa sampah di Yogya sudah kita tangani dengan baik walaupun di sana sini masih ada satu dua yang masih buang sampah di pinggir jalan. Saya berharap di kelurahan panjenengan, di Kemantren gondokusuman tidak melakukan hal seperti itu. Buanglah sampah pada tempatnya sebelum dibuang harus dipilah dan harus diolah. Pagi ini setelah meninggalkan acara, panjenengan keluar dari sini membawa sampahnya masing-masing, di ujung sana nanti akan dipilah, dibuang sesuai  tempatnya, sanggup? Mari kita bijak mengolah memilah sampah kita baik organik untuk Kota Yogya lebih baik,”  tegas Singgih. (Chi)

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyerahkan piala dan uang pembinaan kepada pemenang cabang olahraga senam irama