Pemkot Yogya dan Bantul Kerja Sama Suplai Komoditas Pangan

 

 


 

Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Yogyakarta  menyiapkan pengendalian inflasi daerah jangka panjang dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti lintas daerah. Saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul terkait tiga komoditas pangan yaitu beras, bawang merah dan aneka cabai.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Kerja Sama Pemkot Yogyakarta Raden Roro Andarini pada Kunjungan Kerja Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka Rencana Kerjasama Pengendalian Inflasi Daerah di Ruang Rapat Asmaradana Bagian Perekonomian dan Kerjasama Setda Kota Yogyakarta, Senin (14/8).

 

“Wilayah Kota Yogyakarta yang tidak memiliki lahan pertanian, tidak bisa memproduksi sendiri bahan pangan. Kerja sama yang akan terjalin ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam ketersediaan stok bahan pangan dengan harga terjangkau dan berkualitas,” ungkapnya.

 

Andarini menyebut tiga komoditas utama yang akan disepakati yaitu beras, bawang merah dan aneka cabai. Menurutnya, Kabupaten Bantul memiliki produksi yang memenuhi serta memiliki kualitas yang baik. Namun, tidak menutup kemungkinan pada waktu yang mendatang ingin menambah komoditas lainnya.

 

“Kami berharap nantinya kesepakatan kerja sama ini tidak mengunci pada komoditas tertentu. Mengingat kebutuhan masyarakat di Kota Yogya terus meningkat dan kami juga melihat hasil panen yang ada di Kota Bantul berlimpah. Kedepannya, kami berharap tidak hanya sebatas kerjasama dibidang pangan dan pertanian namun juga merambat ke bidang pariwisata juga,” ujarnya.

 

 

Sub Koordinator Kelompok Substansi (SKKS) Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Supriyanto menyebut pasokan tiga komoditas pangan yang disuplai oleh Kabupaten Bantul dirasa masih perlu ditingkatkan.

 

“Untuk tiga komoditas tersebut, untuk kebutuhan beras sebanyak 700 ribu ton per minggu hanya 0.05 persen yang dari Bantul, sementara bawang 12 ton dan aneka cabai sebanyak 9,6 ton tersuplai dari Bantul hanya satu persen. Oleh karena itu, dengan adanya kesepakatan kerja sama ini, pasokan tuga komoditas akan bertambah," ungkapnya.

 

Sementara Sub Koordinator Kelompok Substansi (SKKS) Produksi Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Bimo Ariwibowo mengungkapkan pelaksanaan distributor bahan pangan di lapangan masih memiliki sistem distribusi yang kurang tertata. "Ini menjadi PR kita bersama, mungkin angka yang ada di administrasi kenyataannya lebih banyak hanya sistem distribusi kita yang perlu dibenahi bersama sehingga data administrasi dan bahan pangan yang telah didistribusikan itu sama," tambahnya. (Chi)