Ketua TP PKK Kota Medan Pelajari Penanganan Stunting di Kota Yogya

Umbulharjo - Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari TP PKK Kota Medan. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Kota Medan, Kahiyang Bobby Nasution dan diterima oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo dan Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Atik Wulandari. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Bima Balai Kota Yogyakarta pada Selasa (22/8).

 

Kahiyang Bobby Nasution menyampaikan kunjungan kerja ke Kota Yogyakarta bermaksud untuk melakukan diskusi terkait langkah Pemerintah Kota Yogyakarta khususnya TP PKK Kota Yogya menangani kasus stunting pada balita.

 

Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Atik Wulandari dan Ketua TP PKK Kota Medan, Kahiyang Bobby Nasution

 

“Terima kasih atas sambutannya atas kunjungan kami ke Kota Yogyakarta. Secara umum tujuan kami datang kesini untuk berdiskusi terkait langkah-langkah TP PKK Kota Yogya dalam menanggulangi kasus stunting di Kota Yogya,” ungkapnya.

 

Dalam sambutan, Singgih Raharjo menyampaikan rasa terima kasih telah memilih Kota Yogyakarta sebagai tempat diskusi penanganan kasus stunting. Pada hakekatnya, PKK Kota Yogya memiliki peran penting dalam mendorong, memfasilitasi serta menggerakkan masyarakat dan pemangku kepentingan menuntaskan berbagai permasalahan salah satunya pemberantasan stunting.

 

“Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan bapak ibu sekalian, Kota Yogyakarta tentu terkenal dengan Kota Budaya dan Kota Wisata tentu bidang ekonomi kreatif menjadi motor penggerak di Kota Yogyakarta. Sekali lagi saya ucapkan selamat datang di Kota Yogyakarta dan jangan lupa untuk memajukan ekonomi kreatif yang ada di Kota Yogya,” ujar Singgih.

 

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyerahkan cindera mata dari Kota Yogyakarta kepada Kahiyang Bobby Nasution

 

Atik Wulandari menyampaikan angka prevalensi kasus stunting di Kota Yogyakarta tahun 2022 sebesar 13,8 persen. Angka tersebut telah melampaui target nasional yaitu 14 persen di tahun 2024. Hal tersebut memang menjadi daya tarik daerah lain untuk mempelajari program-program yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menangani kasus stunting.

 

Suasana diskusi penanganan stunting

 

“TP PKK kota Yogyakarta bergerak dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan perangkat daerah terkait tentunya, selain itu juga dengan ibu-ibu pengurus PKK yang ada di wilayah baik di kemantren maupun di Kelurahan. Kami memiliki dapur balita sehat yang sudah tersebar di mana-mana dan itu bertujuan untuk pemenuhan gizi terutamanya diprioritaskan untuk anak-anak kategori stunting,” ungkapnya. (Chi)