Merawat Tradisi Umbul Donga untuk Keselamatan Yogyakarta

Kraton - Umbul Donga menjadi bagian dari nguri-nguri adat tradisi luhur yang harapannya terus akan dilakukan dan berkelanjutan.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya, pada kegiatan Umbul Donga untuk Keselamatan Yogyakarta bersama Dinas Kebudayaan dan Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) Kota Yogyakarta, Senin (28/8) di Ndalem Pakuningratan.

Menurutnya kegiatan doa bersama menjadi momen berkumpul untuk membangun silaturahmi, juga bagian dari merawat serta melestarikan apa yang sudah menjadi tradisi luhur masyarakat. 

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya, melepas kirab Umbul Donga untuk Keselamatan Yogyakarta Senin (28/8) di Ndalem Pakuningratan.

“Kami mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta menyampaikan apresiasi kepada MLKI untuk terus melakukan kegiatan ini, sebagai bagian dari melestarikan tradisi juga membentuk karakter bangsa agar tidak kehilangan identitasnya,” ujarnya.

Aman juga berharap dengan kegiatan doa bersama yang dilakukan, dapat memberikan keselamatan dan kesejahteraan untuk Kota Yogyakarta juga bangsa Indonesia.

Prosesi arak-arakan kirab tumpeng dan air suci menuju Pasar Ngasem.

Sementara itu Ketua MLKI Kota Yogyakarta Edi Suyudono mengatakan, prosesi doa bersama diawali dengan kirab tumpeng dan air suci Kali Larangan dimulai dari Ndalem Pakuningratan menuju Pasar Ngasem dengan diarak oleh para penghayat kepercayaan.

“Kami lakukan doa bersama untuk kesejahteraan dan keselamatan Yogyakarta juga negara kita tercinta Indonesia, mudah-mudahan Tuhan yang Maha Esa memberikan berkah rahmat kepada kita semua,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Edi, harapannya masyarakat di Yogyakarta dapat terus mendapat ketentraman juga guyub rukun menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman yang ada. (Jul)

Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) Kota Yogyakarta setelah prosesi doa bersama.