Konsep Garden City Kotabaru Dikembangkan di Dunia

Gondokusuman - Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya untuk menjadikan Kotabaru banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Oleh karenanya perlu menata ruang agar porsi taman dan lahan terbuka hijau lebih banyak, sehingga konsep garden city di Kotabaru nyata.

Salah satu narasumber pada kegiatan Simposium Inisiasi Kotabaru Heritage yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota Yogyakarta, Pengamat Tata Kota dari UGM Ikaputra mengatakan, kawasan cagar budaya Kotabaru perlu dilestarikan dan dikembangkan. Sebab, Kotabaru merupakan salah satu warisan budaya di Indonesia dengan konsep garden city yang menakjubkan.

Tenaga Ahli Arsitektur UGM Ikaputra didampingi Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya saat memberikan sambutan.

Tidak hanya di Kotabaru saja, konsep garden city juga dikembangkan di dunia diantaranya di Eropa dan Amerika Serikat. 

"Secara fisik bangunan di Kotabaru jangan berubah, pola kotanya dijaga agar tetap ada. Dari tata bangunan harus ada halaman dan memberikan kawasan yang hijau. Selain itu, perlu penerapan konsep perlindungan dan pelestariannya, ini menjadi penting untuk dilakukan bersama-sama,"jelas Ikaputra pada Rabu (30/8/2023) di Fave Hotel Kotabaru Yogyakarta.

Babon ANIEM yang ada di Kotabaru ini dibangun sekitar tahun 1918 dan berfungsi sebagai pengatur dan pembagi daya listrik di kawasan Kotabaru yang hingga saat ini masih dijaga.

Ia berharap, kawasan heritage Kotabaru tidak hanya dilestarikan saja, tetapi juga tidak mengubah bentuk dan ornamennya. Sehingga tidak menghilangkan kota tamannya (garden city).

Sementara itu, untuk menunjang kawasan Kotabaru menjadi garden city, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta sekaligus Ketua Forum Komunikasi Kotabaru Aman Yuriadijaya mengungkapkan, akhir tahun 2023 akan dilakukan perbaikan melalui beberapa perangkat daerah untuk menunjang peningkatan kawasan cagar budaya Kotabaru yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Beberapa hal ini diwujudkan dengan antara lain dibuatnya Pusat Informasi sebagai Sekretariat Bersama Kotabaru Heritage yang berada di Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Selain itu, dilakukan normalisasi pemindahan pot di beberapa trotoar di Kotabaru agar nantinya bisa dimanfaatkan untuk pengguna jalan.

Suasana Kotabaru dengan konsep garden city

Tak hanya itu, adanya penambahan lampu-lampu yang akan menerangi jalan-jalan dan ventilasi Kotabaru. 

Selanjutnya, pelestarian dan perlindungan cagar budaya di Kotabaru didukung oleh keamanan melalui pemasangan cctv di beberapa titik di Kotabaru.

Yang terakhir, juga dilakukan pendataan aktivasi bangunan untuk memberikan ruang informasi secara naratif, sehingga tata ruang Kotabaru menjadi daya dukung kawasan bagi pariwisata.

"Pelan-pelan akan kita sempurnakan. Sebab, branding Kotabaru sebagai upaya penguatan bersama untuk daya saing Kota Yogyakarta yang lebih baik lagi. Untuk itu, stakeholder terkait diharapkan terus bekerja sama hingga akhir tahun nanti branding Kotabaru dapat memikat wisatawan untuk mampir ke sini," ujarnya.

Suasana saat kegiatan Simposium Inisiasi Kotabaru Heritage yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota Yogyakarta, Rabu (30/8/2023) di Fave Malioboro Hotel Yogyakarta.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) Kota Yogyakarta Wahyu Handoyo mengatakan, kegiatan Simposium Inisiasi Kotabaru Heritage harapannya bisa membantu masyarakat Kotabaru untuk dapat bersama-sama meningkatkan perekonomian dan memperbaiki tata ruang Kotabaru agar lebih baik lagi kedepannya.

"Harapannya, diskusi kali ini dapat menjadi kolaborasi rencana tata bangunan dan memberikan pandangan Kotabaru dari sisi aspek akademis maupun estetikanya. Sehingga ke depannya akan terus berkembang dinamis dan bergerak," jelasnya. (Hes)