Pemkot Stabilkan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Gondomanan - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta didampingi pihak terkait melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan khususnya komoditi beras dan telur di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Kamis (7/9). 

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, hasil pemantauan memang terjadi kenaikan, namun tidak signifikan. Selain itu, untuk permintaan masih stabil dan stok bahan pangan aman terkendali.

“Harga beras memang ada kenaikan. Selain itu, beberapa waktu lalu harga telur juga naik. Hal ini banyak penyebabnya. Untuk itu, kita bekerjasama dengan pemerintah daerah, Bulog dan Bank Indonesia (BI) menstabilkan harga yang ada di beberapa pasar melalui Kios Segoro Amarto,”jelas Singgih saat sambutan.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo secara simbolis memberikan beras medium bersubsidi ke pedagang.

Secara simbolis Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo juga memberikan beras medium bersubsidi dari Bank Indonesia yang diberikan langsung kepada perwakilan pedagang Pasar Beringharjo.

Pada kesempatan ini, Bank Indonesia memberikan sebanyak 5 ton beras subsidi dengan harga ke pedagang Rp 11.0000/kg dan dijual ke konsumen dengan melalui Segoro Amarto seharga Rp 12.000/kg.

Selain itu, adapun beras SPHP sebanyak 8 ton dropping dari BULOG dengan harga Rp 10.200/kg dan harga jual ke konsumen seharga Rp 10.900/kg.

Tak hanya itu, untuk harga Telur subsidi dari APBD Pemda DIY (Disperindag DIY) sebanyak 10 ton beras untuk tahap pertama dan selanjutnya sebanyak 5 ton beras dengan harga Rp 24.300/kg dan dijual ke konsumen di Kios Segoro Amarto seharga Rp 25.500/kg.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengungkapkan, operasi beras kali ini dalam rangka stabilisasi pengendalian harga dan membagikan ke pedagang di tiga pasar yakni di Pasar Beringharjo, Pasar Prawirotaman dan Pasar Kranggan. 

“Memang bahan pokok ini khusus untuk pedagang. Kita bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk pengendalian harga subsidi ongkos angkut. Namun nantinya oleh pedagang harga jual harus sesuai dengan standar pasar jika telur dengan harga Rp 24.300/kg, maka maksimal pedagang menjual Rp 27.000/kg,”ungkapnya.

Selain memantau beras dan telur,  Singgih bersama pihak terkait juga menyapa pedagang sayur di Pasar Beringharjo.

Pihaknya menambahkan, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta akan terus memantau harga. Terlebih saat harga kebutuhan pokok naik secara terus menerus selama lima hari. 

“Kenaikan Rp 1000/kg nilai ini di Kota Yogyakarta sangat menyumbang inflasi sehingga kita harus melakukan intervensi bersama Dindag Kota Yogyakarta dan DIY, Bulog serta distributor. Agar ketika terjadi dinamika harga sudah pasti selama lima hari berturut-turut naik, kita masih akan intervensi terus dan kita juga bermitra dengan Bank Indonesia sampai kondisi terkendali,”ujarnya.

Saat ditemui, salah satu pedagang beras di los 9 Pasar Beringharjo, Sriyati mengatakan, sangat terbantu adanya pemberian beras medium bersubsidi bagi pedagang pasar. Sehingga bisa membantu pasokan beras dan meminimalisir lonjakan harga.

“Saya sangat merasa terbantu. Karena beras yang bagus harga jual masih mahal sekitar Rp 15.00/kg. Harapannya sebelum ada panen, pedagang mohon untuk di suplai terus agar dapat mengendalikan harga, karena kebutuhan beras setiap hari terpakai,”katanya. (Hes)

Salah satu pedagang beras, Sriyati saat diwawancarai.