Pendidikan Politik bagi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutan

GEDONG TENGEN - Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu dapat menjadi momentum meningkatkan peran perempuan di bidang politik. Selain itu juga menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan.

Selaras dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pendidikan Politik untuk perempuan yang diikuti oleh anggota PKK se Kota Yogyakarta, Kamis (22/2) di Hotel Royal Darmo Yogyakarta. Pada kegiatan tersebut mengambil tema ‘Aktivisme Perempuan Yogyakarta dalam Partisipasi Politik yang Bermakna’.

Kepala Bakesbangol Kota Yogyakarta Nindyo Dewanto mengatakan, saat ini pendidikan politik bagi perempuan di seluruh Indonesia sangat diperlukan untuk mendorong dan membangkitkan kesadaran politik perempuan sebagai warga negara Indonesia.

Selain menjadi perempuan yang mempunyai hak dan kedudukan yang sama. Pendidikan politik juga sangat bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa.
 
Menurutnya, para perempuan bisa memberikan hak suaranya untuk memperbaiki kebijakan yang sudah ada. 

Kepala Bakesbangol Kota Yogyakarta Nindyo Dewanto saat memberikan sambutan pada anggota PKK se Kota Yogya, Kamis (22/2) di Hotel Rotal Darmo Yogyakarta.

Salah satunya mulai dari pemberlakuan jam malam bagi perempuan di sejumlah daerah, pemberlakuan tes keperawanan bagi siswa dan calon pegawai, kesulitan untuk cuti hamil dan melahirkan, kekerasan seksual yang dialami buruh migran perempuan di berbagai negara, bahkan masih banyak lagi masalah perempuan yang sangat membutuhkan penyelesaian masalah.

“Harapannya dengan diadakan kegiatan ini, perempuan bisa ikut berpartisipasi aktif dalam pendidikan politik untuk   pencegahan atau meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang mungkin saja bisa terjadi. Selain itu, hal ini sebagai salah satu hak asasi perempuan sekaligus sebagai kesetaraan keadilan gender,”jelas Nindyo saat memberikan sambutan.

Selain itu, pasca Pemilu 2024 Nindyo berharap, para perempuan khususnya pemilih pemula di Kota Yogyakarta siap dengan kegiatan Pilkada yang akan datang. Sehingga pada prosesnya tidak terjadi masalah dan berjalan dengan demokratis tanpa menyudutkan perempuan.

“Ke depannya akan lebih banyak partisipasi kaum milenial untuk ikut berpartisipasi dalam politik saat nantinya penyelenggaraan Pilkada 2024. Selain itu, dengan pengetahuan politik dapat menciptakan lingkungan keluarga dan rumah yang demokratis
pemberdayaan perempuan dan berkeadilan gender,”imbuhnya.

Ketua Penjabat TP PKK Kota Yogyakarta Atik Wulandari saat memberikan arahan ke Anggota PKK se Kota Yogyakarta.

Sementara itu, Ketua Penjabat TP PKK Kota Yogyakarta Atik Wulandari mengungkapkan, sangat berterimakasih dan mengapresiasi kelancaran Pemilu 2024 terutama bagi perempuan yang terlibat didalamnya.

Namun pihaknya berharap, target keterwakilan perempuan dalam lembaga politik di Kota Yogyakarta perlu ditingkatkan.

Dimana sampai saat ini keterwakilan perempuan di legislatif prosentasenya masih diangka 30 persen. Oleh karenanya hal ini perlu ditingkatkan, agar peran perempuan dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 

“Terimakasih dan apresiasi terhadap perempuan yang ada di Kota Yogyakarta yang ikut dalam kelancaran Pemilu 2024. Semoga di Pilkada 2024 ini para perempuan dapat meningkatkan pengetahuan dalam berpolitik, pintar berdedikasi dan berpartisipasi,”ungkapnya.

Sebanyak 70 anggota PKK se Kota Yogyakarta ikut berpartisipasi dalam mengoptimalkan peran perempuan dalam bidang politik.

Salah satu peserta Nurjanah mengungkapkan, sampai saat ini pendidikan politik sudah berkembang dengan baik. Namun pihaknya berharap, pembelajaran politik lebih ditingkatkan dengan metode yang modern. ‘’Sehingga harapannya, pembelajaran politik akan lebih menarik untuk disimak dan menjadikan generasi muda sebagai generasi yang santun, bersih dan demokratis,”ujarnya. (Hes)