Jelang Lebaran Pemkot Imbau Warga Tak Panic Buying

Gondomanan – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2024 menunjukkan adanya kenaikan dengan tingkat inflasi month to month sebesar 0,57 persen setelah sebelumnya berada di angka 0,33 persen.

Kepala BPS Kota Yogyakarta Mainil Asni menjelaskan kenaikan tersebut paling besar dipengaruhi oleh beberapa komoditas di antaranya makanan, minuman dan tembakau di urutan pertama, kemudian disusul dengan pakaian dan alas kaki serta kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga.

“Kelompok pengeluaran yang turut andil sebesar 1,60 persen dalam inflasi month to month pada bulan Maret 2024 adalah komoditas beras, daging ayam ras, telur ayam ras, beberapa jenis buah dan sayur, bawang merah, sigaret kretek tangan dan mesin. Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain cabai merah, cabai rawit dan angkutan udara,” jelasnya pada Senin (1/4/2024) dalam Jumpa Pers di Kantor BPS Kota Yogya.

Pihaknya mengatakan secara nasional dan di wilayah DIY, inflasi mengalami kenaikan selama bulan Ramadan hingga menjelang lebaran, karena permintaan akan kebutuhan pokok meningkat sementara pasokan beberapa komoditas terbatas, dampak dari adanya El Nino.

“Dampak dari El Nino berpengaruh pada musim tanam dan kegagalan panen di sejumlah daerah pemasok, sehingga juga berdampak pada pasokan beberapa komoditas pangan. Di mana hal tersebut juga andil dalam kenaikan Indeks Harga Konsumen atau IHK dari 103,83 pada Maret 2023 menjadi 106,74 pad aMaret 2024,” terangnya.

Berkaitan dengan meningkatnya sejumlah kebutuhan pangan di bulan Ramadan dan menjelang lebararan, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronika Ambar Ismuwardani menyampaikan stok bahan pangan di Kota Yogya aman dan mencukupi meski beberapa komoditas ada yang mengalami kenaikan harga.

“Berdasarkan hasil pantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogya, dari skema stok yang ada kami sudah melihat dan mendapatkan informasi ketersediaan bahan pangan selama Ramadan dan lebaran relatif stabil, baik itu di pasar rakyat maupun ritel modern,” katanya.

Pihaknya juga mengajak dan mengimbau masyarakat untuk bijak dalam belanja di bulan Ramadan dan menjelang lebaran mendatang. Sebab ketika permintaan meningkat harganya juga akan semakin tinggi.

"Kami harap masyarakat juga memahami situasi ini untuk membeli sesuai kebutuhan. Jangan terlalu banyak memborong atau panic buying, karena kalau ada permintaan yang meningkat, harganya pasti juga akan tinggi sehingga kita semua harus bijak dalam berbelanja," pesannya. (Jul)