Tata Cara dan Syarat Membayar Fidyah

Fidyah adalah bentuk penggantian puasa yang diberikan kepada mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan atau kondisi tertentu. Dalam agama Islam, membayar fidyah adalah salah satu opsi yang diberikan kepada individu yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa. 

Penting untuk memahami bahwa fidyah Ramadan dapat diberikan dalam bentuk makanan atau uang. Makanan yang diberikan sebagai fidyah harus sebanding dengan makanan yang biasanya dikonsumsi selama satu hari saat berpuasa. Secara tradisional, makanan yang sering diberikan sebagai fidyah adalah gandum, kurma, atau makanan pokok lainnya yang umum dikonsumsi dalam masyarakat Muslim. Namun, dengan perkembangan zaman, penggunaan uang sebagai bentuk fidyah juga diterima dan umum dilakukan.

Pertama-tama, bagi mereka yang ingin membayar fidyah dalam bentuk makanan, tata cara yang dapat diikuti adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan Jumlah Fidyah: Jumlah fidyah yang harus diberikan adalah sebanding dengan makanan yang biasanya dikonsumsi selama satu hari puasa yang ditinggalkan. Hal ini dapat berbeda-beda tergantung pada kebiasaan dan kondisi masing-masing individu.

  2. Mengumpulkan Makanan: Makanan yang diberikan sebagai fidyah harus dikumpulkan dan disiapkan dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan. Makanan tersebut harus berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan gizi.

  3. Menyerahkan Fidyah: Makanan yang telah dikumpulkan kemudian diserahkan kepada pihak yang berhak menerimanya. Biasanya, makanan fidyah disalurkan melalui lembaga atau organisasi yang memiliki program pengentasan kemiskinan atau yang bertanggung jawab dalam mendistribusikan fidyah kepada mereka yang membutuhkan.

Bagi mereka yang ingin membayar fidyah dalam bentuk uang, tata cara yang dapat diikuti adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan Jumlah Fidyah: Jumlah fidyah dalam bentuk uang dapat ditentukan berdasarkan harga makanan pokok yang setara dengan makanan yang biasanya dikonsumsi selama satu hari puasa yang ditinggalkan. Hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi masing-masing individu.

  2. Menyiapkan Dana: Mengumpulkan jumlah uang yang telah ditentukan sebagai fidyah dalam bentuk uang. Uang yang disiapkan harus bersih dari sumber yang tidak halal atau tercela.

  3. Menyalurkan Fidyah: Uang fidyah yang telah disiapkan kemudian disalurkan kepada pihak yang berhak menerimanya. Seperti dalam kasus fidyah makanan, uang fidyah biasanya dapat diserahkan melalui lembaga atau organisasi yang memiliki program pengentasan kemiskinan atau yang bertanggung jawab dalam mendistribusikan fidyah kepada mereka yang membutuhkan.

Selain tata cara yang harus diikuti, ada juga beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam membayar fidyah:

  1. Tidak Mampu Berpuasa: Fidyah hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar tidak mampu menjalankan ibadah puasa karena alasan kesehatan atau kondisi tertentu yang memerlukan perawatan khusus. Orang yang memiliki kemampuan untuk berpuasa tidak boleh membayar fidyah sebagai pengganti puasa.

  2. Kepuasan Hati: Fidyah harus diberikan dengan niat yang tulus dan ikhlas, tanpa ada paksaan atau tekanan. Orang yang membayar fidyah harus merasa puas dan yakin bahwa kewajiban mereka dalam menjalankan puasa telah terpenuhi dengan memberikan fidyah.

  3. Konsultasi dengan Ulama: Jika ada keraguan atau ketidakjelasan mengenai tata cara atau syarat membayar fidyah, disarankan untuk berkonsultasi dengan ulama atau cendekiawan agama yang kompeten untuk mendapatkan panduan yanglebih tepat.

Dalam melakukan pembayaran fidyah, penting juga untuk memperhatikan waktu yang tepat. Fidyah dapat dibayarkan setelah akhir bulan Ramadan dan sebelum Idul Fitri. Namun, jika seseorang ingin membayarnya sebelum akhir Ramadan, itu juga diperbolehkan.

Selain itu, perlu diingat bahwa membayar fidyah tidak menghapuskan kewajiban seseorang untuk mengganti puasa yang ditinggalkan jika kondisi kesehatan mereka membaik di masa mendatang. Jika kondisi memungkinkan, seseorang harus mengganti puasa yang ditinggalkan pada waktu yang lain.

Dalam menjalankan kewajiban membayar fidyah, penting untuk memiliki niat yang ikhlas dan mengedepankan nilai-nilai empati, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama. Fidyah Ramadan, baik dalam bentuk makanan atau uang, dapat memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan dan membantu memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Dalam kesimpulannya, membayar fidyah adalah salah satu opsi bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Penting untuk mengikuti tata cara yang telah ditentukan, baik dalam bentuk makanan atau uang, dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Dalam memenuhi kewajiban ini, penting untuk memiliki niat yang tulus, ikhlas, dan memperhatikan nilai-nilai solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Dengan melakukan pembayaran fidyah dengan benar, diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Penulis: Yoga Pratama

================

#HartaBerkahJiwaSakinah
#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya
#AmanahProfesionalTransparan
#TerimakasihMuzakiDanMustahiq
================
Mari tunaikan zakat, infaq, sedekah, fidyah, kafarat dan qurban transfer ke rekening:
BSI : 4441111121
BRI : 153101000005307
an. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta
Atau melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id