Mengenal Fidyah, Denda Muslim Tak Bisa Puasa, dan Cara Menghitungnya

Fidyah adalah pembayaran yang diberikan oleh seorang Muslim sebagai pengganti ketika mereka tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan karena alasan kesehatan atau kondisi lainnya. Ini adalah bentuk penggantian yang diperbolehkan dalam agama Islam untuk memastikan bahwa individu yang tidak dapat berpuasa tetap memberikan kontribusi kepada mereka yang membutuhkan. Berikut ini adalah penjelasan tentang fidyah, denda Muslim tak bisa puasa, dan cara menghitungnya.

1. Pengertian Fidyah: Fidyah adalah pembayaran yang diberikan sebagai pengganti puasa yang tidak dilaksanakan. Ini berlaku untuk orang-orang yang memiliki alasan yang sah, seperti penyakit yang mencegah mereka berpuasa atau kondisi kesehatan lainnya yang memerlukan perawatan dan tidak memungkinkan untuk berpuasa. Fidyah juga berlaku bagi wanita hamil atau menyusui yang khawatir tentang pengaruh puasa terhadap kesehatan mereka atau bayi mereka.

2. Tujuan Fidyah: Tujuan utama fidyah adalah untuk memastikan bahwa individu yang tidak dapat berpuasa tetap memberikan kontribusi kepada mereka yang membutuhkan. Fidyah juga memungkinkan individu tersebut untuk tetap terhubung dengan ibadah puasa Ramadan dan merasakan bagian dari keberkahan bulan suci ini. Selain itu, fidyah juga dapat meningkatkan rasa syukur, kesadaran, dan rasa terima kasih terhadap nikmat Allah SWT.

3. Cara Menghitung Fidyah: Untuk menghitung fidyah, ada beberapa metode yang dapat digunakan. Metode yang umum digunakan adalah dengan membayar fidyah sebesar satu mud (sekitar setengah liter) makanan pokok setiap hari yang tidak dijalankan puasa. Alternatifnya, sejumlah uang dapat digunakan sebagai pengganti makanan. Harga makanan yang digunakan sebagai acuan dapat disesuaikan dengan harga makanan pokok yang umum dikonsumsi di daerah setempat.

4. Contoh Perhitungan Fidyah: Sebagai contoh, jika seseorang tidak berpuasa selama 10 hari dalam bulan Ramadan, mereka perlu membayar fidyah sebesar 10 mud makanan pokok atau jumlah uang yang setara dengan 10 kali harga makanan pokok. Harga makanan pokok yang digunakan sebagai referensi harus disesuaikan dengan kondisi lokal dan biaya hidup yang berlaku.

5. Distribusi Fidyah: Fidyah biasanya diberikan kepada fakir miskin atau mereka yang membutuhkan. Dalam banyak kasus, fidyah dapat diberikan kepada lembaga amal atau organisasi yang memiliki program pemberian makanan kepada mereka yang membutuhkan. Penting untuk memastikan bahwa fidyah disalurkan dengan benar agar dapat mencapai orang-orang yang membutuhkannya.

Penting untuk dicatat bahwa fidyah harus dibayar selama bulan Ramadan atau sebelum Idul Fitri. Namun, jika seseorang tidak menyadari bahwa mereka tidak dapat berpuasa hingga setelah Lebaran, mereka harus segera meminta maaf kepada Allah SWT dan melakukan tawbah (taubat) atas ketidakmampuan mereka. Dalam situasi seperti itu, mereka tidak diwajibkan untuk membayar fidyah.

Mengenal fidyah, denda Muslim tak bisa puasa, dan cara menghitungnya penting bagi individu yang tidak dapat menjalankan puasa Ramadan karena alasan yang sah. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap berkontribusi dan merasakan bagian dari keberkahan Ramadan, sambil memenuhi kewajiban agama mereka. Konsultasikan dengan ulama atau ahli agama jika ada keraguan atau pertanyaan lebih lanjut terkait fidyah dan penggantian puasa dalam agama Islam.

Penulis: Yoga Pratama

================

#HartaBerkahJiwaSakinah
#PengelolaZakatTerbaikTerpercaya
#AmanahProfesionalTransparan
#TerimakasihMuzakiDanMustahiq
================
Mari tunaikan zakat, infaq, sedekah, fidyah, kafarat dan qurban transfer ke rekening:
BSI : 4441111121
BRI : 153101000005307
an. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta
Atau melalui Kantor Digital BAZNAS Kota Yogyakarta
https://kotayogya.baznas.go.id/bayarzakat

Kunjungi juga website: https://baznas.jogjakota.go.id