Antisipasi Datangnya Bencana di Musim Hujan, BPBD Kota Jogja Gelar Apel Siaga Bencana

Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menggelar Apel Siaga Bencana diikuti oleh 25 komunitas relawan berbasis masyarakat. Apel siaga ini bertujuan  mengantisipasi datangnya bencana dan bagaimana penanganan bencana.

Wakil Walikota Drs. Heroe Poerwadi, M.A, usai memimpin apel siaga mengatakan bahwa dalam proses kesiapsiagaan bencana petugas dari semua elemen harus berada di depan sebelum bencana itu datang. Jangan sampai dalam persiapan mitigasi ini petugas  merespon ketika terjadi bencana. “Ini yang harus kita tekankan agar dapat meminimalisir dampak yang akan terjadi,” ujar Wakil Walikota.

Wakil Walikota menegaskan ada tiga l hal yang harus dilakukan adalah pertama, segera mempersiapkan masyarakat,  mengingatkan kembali mereka  meskipun  masyarakat sebetulnya sudah sadar akan adanya kemungkinan terjadinya bencana itu.

Kedua, petugas juga harus mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan  bencana, langkah apa yang harus dilakukan, termasuk cara mengevakuasi dan lain sebagainya. Ketiga, petugas juga harus tahu bagaimana  penanganan ketika bencana itu terjadi. “Jangan sampai kita seolah olah tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tiga hal inilah yang harus kita lakukan sebelum bencana datang,”ujar Wakil Walikota.

Hal-hal seperti ini, menurt Heroe, merupakan persoalan rutin tahunan yang dihadapi. Namun jangan sampai hal hal rutin ini kita malah tidak bisa. Diakatakan, tanggal, 5 November 2017 ini warga masyarakat sungai Code memperingati hari kejadian bencana lahar dingin. Momentum ini juga dipakai untuk kembali mengingatkan kesadaran masyarakat bahwa bulan bulan ini merupakan bulan bulan yang akan memungkinkan terjadinya bencana, karena sudah memasuki musim penghujan. Masyarakat diingatkan agar mengantisipasi terjadinya hujan di sekitar wilayah utara Yogyakarta (Sleman). Karena apabila hujan di wilayah utara Yogyakarta dengan curah hujan yang besar dimungkinkan terjadinya bencana banjir. Wakil Walikota menghimbau warga yang berada di kawasan bantaran sungai Code dan sungai lainnya agar terus berwaspadadan terus melakukan pemantauan dengan berkoordinasi dengan elemen terkait.

Dikatakan, koordinasi dengan jajaran TNI dan Polri juga terus dilakukan. Apabila terjadi hujan di wilayah utara Yogyakarta jajaran TNI dan Polri segera  melakukan koordianasi dengan camat lurah yang wilayahnya berada di bantaran sungai. Koordinasi juga dilakukan dengan komunitas relawan dan  OPD terkait.

Kegiatan gelar apel siaga ini menurut Wakil Walikota adalah upaya untuk mengonsolidasikan semua elemen masyarakat dalam mengantisiapasi dan menanggulangi potensi terjadinya bencana banjir yang dikibatkan musim penghujan  di Yota Yogyakarta.

Wakil Walikota menambahkan  anggaran untuk penanggulangan bencana telah diantisipasi oleh OPD terkait, meskipun potensi bencana itu berada di akhir tahun anggaran. “ Untuk anggaran, saya yakin teman-teman OPD (Dinas Sosial, BPBD, PUKPP) sudah mengantisipasi terjadi bencana. Disamping kita memang  di APBD juga ada anggaran yang diposkan untuk anggaran tak terduga terutama terjadinya bencana,” terangnya.

Sementara itu,  Kepala BPBD Kota Yogyakarta Drs. Agus Winarno mengatakan kegiatan gelar apel siaga ini bertujuan membangun kolaborasi yang efektif antar relawan dan lembaga pembina untuk memperkuat upaya kesiapsiagaan, serta  pengayaan informasi tentang penanggulangan bencana.  Apel siaga juga  diharapkan dapat memotivasi semua elemen uantuk siap siaga dalam mengantisipasi datangnya bencana. Namun dirinya berharap  bencana tidak akan terjadi.

Dijelaskan di Kota Yogyakarta terdapat 25 komunitas relawan berbasis masyarakat murni. “Mereka ada yang basisnya kecamatan, ada yang komunitas, ada pula yang gabungan. Pusatnya di Kota namun gabungan dari seluruh DIY. Semuanya kita akomodir," jelas Agus.

Agus mengatakan bulan November ini merupakan awal dimulainya musim penghujan dan dimungkinkan pula hal yang berkaitan dengan bencana banjir akan terjadi. Maka dirinya menghimbau kepada masyarakat di pinggiran sungai agar tetap waspada dan tidak lengah dengan tetap mengikuti prosedur yang sudah ada.  Dan kepada para petugas juga diharapakan tetap siap dan mengikuti prosedur yang ada.

Menurut Agus peralatan dasar penanganan bencana sudah  memadahi dan didistribusikan secara merata melalui KTB. Agus meminta KTB terus melakukan  pemantauan di titik rawan, sehingga ketika secara fisik ada tanda tanda bencana seperti banjir, longsor segera menginformasikan kepada masyarakat dan petugas terkait. (@mix)