Jadi Tujuan Hidup Lansia, Yogyakarta Optimis Wujudkan Kota Inklusi

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai Yogyakarta layak menjadi Kota Inklusi. Terlebih di Yogyakarta sudah ada Komisi Daerah Lanjut Usia yang menurutnya mampu mendorong terwujudnya kota inkulis di yogyakarta.

Ia menegaskan, yogyakarta sebagai daerah yang terkenal akan ketentraman, gotong royong, dan kebersamaan yang tinggi menjadi tujuan masyarakat untuk menikmati hari-hari di usia lanjut.

“Kota inklusi harus mampu memberikan hak yang sama kepada semua warganya, tidak hanya kepada disabilitas, anak-anak dan perempuan saja. Namun juga kepada para lansia,” tegas Heroe saat menghadiri Workshop Komisi Daerah Lanjut Usia di Grha Pandawa, kamis (2/11).

Heroe berencana menambah semua fasilitas publik yang ramah dengan lansia, sehingga lansia pun memiliki hak yang sama di ruang publik. “Kota yang bermartabat adalah kota yang bisa melindungi anak-anak, perempuan, disabilitas dan lansi,” jelasnya.

Selain merupakan daerah dengan prosentase jumlah Lansia tertinggi (13,94%) dan usia harapan hidup tertinggi yakni rata-rata 74 tahun untuk laki-laki dan 76 tahun untuk perempuan di Indonesia, DIY juga mempunyai daya tarik tersendiri sebagai daerah yang nyaman untuk menikmati hari tua.

“Yogyakarta tidak hanya istimewa karena budayanya tetapi juga istimewa karena lansianya,” tandas Heroe.

Dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk, tentu akan memicu pertambahan usia lansia. Terkait dengan itu Heroe  mendorong kaum lansia untuk terus berperan aktif sebagai sumber daya pembangunan.

“Pemerintah bertugas mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang menunjang terlaksananya upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia, dan bersama-sama masyarakat serta keluarga bertanggung jawab atas terwujudnya upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia,” jelasnya.

Heroe mengaku untuk memberikan kesejahteraan sosial pada lansia tidak akan tercapai tanpa kerja sama yang baik antar stake holder yaitu antara Pemerintah, Masyarakat Sipil dan Masyarakat Bisnis.

Berkenaan dengan hal tersebut, dengan adanya forum ini diharapkan semakin tercipta harmonisasi dalam peningkatan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan Lansia.

“Para lansia adalah pelestari nilai-nilai kesetiakawanan sosial. Para lansia adalah pemelihara sekaligus pewaris budaya bangsa kepada generasi setelahnya,” ucapnya. (Khairunnisa Sawitri/Sayyida Jamil)