Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) untuk turut mensukseskan Gerakan Indonesia Membaca sebagai salah satu upaya mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Literasi yang telah dicanangkan beberapa waktu yang lalu.

“Pengembangan literasi tidak hanya dilakukan di sekolah formal dan nonformal saja, tetapi juga dilakukan di masyarakat yang bertujuan agar program literasi dapat berkelanjutan,” kata Wali Kota dalam sambutannya yang dibacakan asisten kesejahteraan rakyat, Sarjono saat melantik pengurus baru PKBM Yogyakarta periode 2017-2022, rabu (1/11).

Menurutnya keberadaan FK PKBM dapat memperbanyak program dan kegiatan yang mencerdaskan, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.

Selain itu Ia juga meminta PKMB Yogyakarta untuk memperhatikan pentingnya pendidikan vokasi dan inovasi-inovasi model pendidikan bagi pembangunan di Yogyakarta, sehingga menurutnya diharapkan peran PKBM kedepan semakin besar bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Namun Walikota juga mengingatkan agar tidak terlena dengan sebutan Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Namun kebanggaan tersebut harus diimbangi dengan kerja keras, ikhtiar, kerjasama semua komponen, inovasi serta berbagai terobosan, sebab kedepan tantangan dunia pendidikan Kota Yogyakarta akan semakin berat dan kompleks.

“Hal tersebut merupakan satu hal yang harus disyukuri bersama, serta merupakan kebanggaan menjadi warga masyarakat Yogyakarta dengan predikat Kota Pendidikan yang melekat di dalamnya,” tandasnya.

Semenetara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Heri Suasana menuturkan saat ini terdapat 18 PKBM yang tersebar di Kota Yogyakarta dan memfasilitasi masyarakat untuk dapat menempuh pendidikan non formal.

“Pendidikan vokasi berarti pendidikan yang menyiapkan peserta didiknya untuk siap kerja,” ucapnya.

Heri mencontohkan di tubuh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di bawah Dinas Pendidikan, para peserta didiknya sudah dibekali dengan kecakapan vokasi, seperti menjahit, dan keterampilan komputer. (Tam)