Walikota Yogyakarta Tanam Pohon Gayam Di Malioboro

Walikota Yogyakarta berama Pedagang kaki lima, komunitas lain yang beraktivitas di sepanjang Jalan Malioboro, serta siswa SMAN1 Yogyakarta  pagi ini menggelar kerja bakti membersihkan kawasan tersebut dalam gerakan "Reresik Malioboro".

Kegiatan ini rutin digelar tiap Selasa Wage atau tiap 35 hari sekali karena pada hari ini di sepanjang jalan Malioboro tidak diperbolehkan ada aktivitas pedagang kaki lima, seniman jalanan, andong, becak dan pedagang asongan.

Kegiatan membersihkan Malioboro dilakukan dengan menyemprot lokasi pedagang kuliner berjualan dengan air bersih untuk menyingkirkan kotoran atau noda minyak di lantai, menyapu sampah dan membersihkan selokan dari limbah.

Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti juga berkesempatan melakukan penanaman pohon gayam di beberapa titik di sepanjang jalan Malioboro. Dipilihnya pohon gayam karena pohon tersebut merupakan tanaman vegetasi asli area Malioboro.

Ia mengatakan komunitas pedagang kaki lima di Malioboro sudah sepakat jika setiap Selasa Wage tidak beraktivitas di Malioboro terhitung dari ujung utara hingga Titik Nol Kilometer. “Ini hari libur bagi PKL Malioboro, sudah ada kesepakatan bersama antar pedagang untuk libur sehari setiap Selasa Wage," katanya di lokasi, Selasa (31/10)

Hari ini, lanjutnya, kawasan Malioboro bebas dari pedagang kali lima sehingga menjadi lengang. Imbasnya, wisatawan lebih leluasa saat berjalan di jantung kota Yogyakarta ini.

“Bisa dilihat ada yang duduk menikmati suasana keramaian sambil berfoto ria. Ada juga yang berjalan santai melihat-lihat gedung dan perkantoran di pinggir jalan tersebut” ujarnya.

Meskipun tiap Selasa wage para pedagang kaki lima libur, tambahnya, namun bagi pemilik toko yang ada di Malioboro tetap buka seperti biasa karena barang yang diperjualbelikan di dalam toko.

"Jadi para pengunjung dan wisatawan tetap bisa belanja di toko-toko sepanjang Malioboro untuk oleh-oleh, sovenir, kerajinan, atau kebutuhan lainnya," jelasnya.

Salah satu wisatawan, Nisa mengaku senang dengan langkah ini. Selain tata kota terlihat indah, kawasan Malioboro juga menjadi lebih nyaman tanpa PKL meski hanya sehari.

"Asik juga kalau seperti ini, jadi lebih nyaman. Bisa duduk-duduk sambil ngobrol bersama temen," pungkasnya.  (Han)