Malioboro Coffee Night, Secangkir Kopi Perekat Kebersamaan

Dalam rangka memeriahkan HUT Kota Yogya ke 261 yang jatuh pada 7 Oktober nanti, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerja sama dengan Komunitas Pencinta Kopi Nusantara Yogyakarta menggelar Malioboro Coffee Night. Pada acara tersebut di sediakan lebih dari 10.000 cup kopi.

Panitia festival kopi, Anggidita mengatakan tujuan acara ini adalah untuk memperkenalkan kopi Nusantara, selain itu mengapa memilih kopi, karena menurutnya kopi dianggap mampu menyatukan warga dalam kebersamaan. Kopi menjadi sarana yang pas untuk menyatukan semua orang.

"Festival ini juga bertujuan memperkenalkan kopi Nusantara, mulai dari Papua, Flores, Toraja, Gayo Aceh, bahkan juga petani langsung dari Wonosobo. Ada kopi merapi dan menoreh juga," ujarnya.di lokasi, Senin malam (3/10)

Dipilihnya kawasan Malioboro sebagai tempat penyelenggaraan bukan tanpa sebab, pasalnya kawasan ini kerap menjadi pilihan para wisatawan asing maupun lokal sebagai tempat berkunjung ketika mereka datang ke Yogya.

Dalam festival ini melibatkan lebih dari 40 tenant dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Jogja, Kulonprogo, Bandung, Jakarta, Cianjur, Aceh, Flores, Medan sampai Papua. “Mereka bukan hanya terdiri dari coffee shop tetapi juga petani kopi hingga industri kopi,” paparnya.

Dalam festival ini  juga ditampilkan beberapa teknik meracik kopi yang mudah diikuti atau dilakukan dirumah oleh para penikmat kopi ataupun masyarakat awam yang belum mengetahui teknik menikmati kopi yang sehat.

Acara tersebut juga melibatkan para seniman Jogja sebagai pengisi acara. Pentas musik jalanan, cartoon art dan seni patung mewarnai event sepanjang malam ini.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengaku senang dengan adanya gelaran festival kopi ini. Menurutnya kebersamaan warga menikmati kopi bareng dalam rangkaian HUT Kota Yogya ke 261 sangat unik.“Ini menjadi pemandangan yang baru bagi warga Yogya" ujarnya

Ia mengungkapkan jika Kota Yogya merupakan salah satu kota kopi Nusantara. Sebab lanjutnya, walaupun tidak ada kebun kopi namun ada ribuan kedai kopi yang bisa dijumpai di Kota Yogya.

Ia menambahkan bahwa Kota Yogyakarta memiliki potensi kopi yang luar biasa. Jumlah toko kopi maupun penikmat kopi di Yogyakarta terus bertambah jumlahnya. Ini, lanjutnya, membuktikan bahwa kopi mulai diterima dan menjadi budaya bagi warga di Yogyakarta.

"Potensi ekonomi kopi di Yogyakarta sangat luar biasa. Potensi ini harus bisa ditangkap peluangnya sehingga bisa menggerakkan perekonomian di Kota Yogyakarta,"katanya.

Tak mau kalah dengan aksi para barista, Heroe pun berunjuk gigi menunjukkan ketrampilannya meracik kopi ala barista profesional. Hasilnyanya pun tidak mengecewakan, kopi racikannya berhasil menuai pujian dari para pengunjung yang menjajal kopi racikannya. (Han)