Panjat Pinang Balai Kota Berhasil Sita Perhatian Warga

Suasana berbeda nampak di halaman Balai Kota Yogyakarta, minggu (1/10) siang. Ratusan pasang mata antusias menyaksikan aksi warga Yogyakarta menaklukan licinnya pohon pinang bertabur hadiah. Sorak tawa pun menyeruak dari barisan para penonton lomba panjat pinang tersebut.

Lomba panjat pinang yang digelar dalam rangkaian HUT Kota Yogyakarta ke-261 tersebut diikuti ratusan warga dari 14 kecamatan se-kota Yogyaarta dan perwakilan BUMD.

Aksi kocak yang diperagakan para peserta pun ternyata mampu menyita perhatian warga Yogyakarta, tak terkecuali para pengguna jalan yang melintas di depan balai kota pun berhenti menambatkan rasa penasarannya.

Pono Samsuri misalnya, warga umbulharjo ini mengaku terhibur dengan aksi para pemanjat pohon pinang yang terlihat menggelikan. Ia berharap lomba ini menjadi event tahunan Kota Yogyakarta.

“Meriah sekali, saya lihat para pengendara pun banyak yang berhenti menyaksikan. Semoga tahuan depan ada lagi,” bebernya.

Ketua panitia, Wahyu Wijanarko mengatakan dalam lomba tersebut telah disiapkan sebanyak 261 hadiah dengan jumlah hadiah 29,5 juta. Sedanglan jumlah pohon pinangnya terdapat empat dengan ketinggian tiap pohon 8,5 meter. “Masing-masing kelompok terdiri dari lima orang dan dibatasi selama lima meni” ujarnya.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang membuka lomba itu mengatakan dipilihnya lomba panjat pinang ini karena lomba panjat pinang memiliki filosofi yang sesuai dengan tema HUT Kota Jogja, yakni kerjasama dan gotong royong membangun Yogya.

Ia menjelaskan dalam perlombaan panjat pinang memiliki makna untuk saling bahu membahu dan gotong royong demi mencapai tujuan bersama. “Dalam lomba ini mengajarakan kita bahwa kesuksesan dalam meraih prestasi tidak bisa kita lakukan secara individu, namun harus bekerjasama secara tim, dan mengedepankan kekompakan kelompok” katanya.

Selain itu, lanjutnya, lomba panjat pinang  ini juga untuk menjaga kearifan lokal budaya jawa. “Meskipun saat ini era teknologi informasi sudah sangat maju dan modern, namun permainan tradisional yang sudah ada sejak jaman dahulu masih perlu dilestarikan serta dijaga dari generasi ke generasi” katanya.

Ia berharap mudah-mudahan melalui kegiatan ini mampu memelihara dan memperkuat jalinan silaturahim antar warga, serta menumbuhkan saling pengertian nilai-nilai solidaritas, sportivitas, dan menghapuskan sekat-sekat perbedaan. (Han)