Lustrum ke-15 SMPN.1 Yogyakarta, Walikota Ajak Para Siswa Jauhi Narkoba dan Hoax

SMP Negeri 1 Yogyakarta  tanggal 11 September 2017 ini genap berusia  75 tahun atau lustrum ke-15. Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti memberikan ucapan selamat dan apresiasi khusus dengan menjadi inspektur upacara  pada apel bersama di halaman SMP N. 1 Yogyakarta.  Walikota Yogyakarta berharap kepada lembaga pendidikan yang lahir sebelum  bangsa Indonesia merdeka ini untuk mampu  memperkuat dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Memperkuat dan mengisi kemerdekaan dapat dimulai dari hal kecil seperti menghafal teks Pancasila dan mengamalkan isinya.  “Jadi, saya sampaikan bahwa kenapa saya tadi tanpa teks membaca Pancasila. Harapan saya adalah  setiap ataupun  semua lulusan SMP 1 harus hafal Pancasila di luar kepala,” ujar Walikota di hadapan para guru, siswa dan alumni.  

Walikota menambahkan setelah menghafal teks Pancasila hendaknya nilai yang terkandung di dalamnya sebisa mungkin diimplementasikan pada setiap derap langkah kehidupan manusia. “Kalau kita menghayati nilai-nilai tersebut,  insyaallah bangsa ini jauh dari apa yang disebut dengan intrik intrik atau potensi yang menimbulkan kerenggangan hubungan antar sesama warga bangsa dan juga tentu dijauhkan dari fitnah fitnah yang justru memperlemah kesatuan bangsa ini,” tegas Haryadi.  

Walikota juga mengajak semua elemen baik pemerintah, masyarakat, keluarga besar alumni untuk menguatkan SMP Negeri 1 Yogyakarta agar tetap eksis mendidik putra putri menjadi lulusan terbaik yang akan disumbangkan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Walikota menghimbau para siswa agar menjauhkan diri dari narkoba dan  hoax atau berita bohong. Menurutnya, perkelahian atau kenakalan antar sekolah atau antar siswa bisa dipicu oleh informasi yang tidak bertanggung jawab atau sekarang ini lebih disebut hoax. “Saya menghimbau agar para siswa menjauhkan diri dari narkoba dan  hoax yang bisa memicu hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Perkelahian, atau kenakalan antar sekolah, antar siswa, terkadang dipicu oleh informasi yang tidak bertanggung jawab. Jadi hati hatilah untuk mencermati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” nasehat Walikota.  

Sementara itu, Kepala sekolah SMP.N. 1 Yogyakarta Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd. menjelaskan rangkaian kegiatan lustrum ke-15 (75 tahun)  telah dimulai sejak bulan Mei 2017 lalu dengan menggelar acara “Fun Walk” (20/05/2017). Panitia lustrum juga menggelar  kegiatan bakti sosial di buan Juni dan Juli  bekerja sama dengan para alumni yang berprofesi sebagai dokter mata, THT, gigi dan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Panitia juga membagikan sembako kepada masyarakat. Pada tanggal 09 -11 September 2017 diadakan pentas wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho (lakon: Banjaran Bimo). Pergelaran wayang ini menurut Niken sejalan dengan tema lustrum yakni: Membangun Karakter Berbasis Budaya. “Jadi semua kegiatan mengarah kesitu ( membangun karakter berbasis budaya),” jelas Niken.  Selain itu, digelar reuni akbar lintas angkatan dan karnaval.

Banyak Tokoh Penting lahir dari SMP N. 1 Yogyakarta

 Di usianya  ke-75 SMP Negeri 1 Yogyakarta telah memberikan banyak sumbangsihnya kepada bangsa dan negara. Bahkan beberapa alumninya telah  menjadi tokoh penting dan menduduki posisi sentral di jajaran pejabat pemerintah, tokoh di bidang hukum, militer, pengusaha dan tokoh masyarakat. Beberapa diantara mereka adalah Drs. Radius Prawiro, Menteri Ekuin di jaman OrdeBaru, Jendral purnawirawan Widodo (Kasad TNI AD),  Letjen Wiyogo Atmodarminto menjabat Pangkowilhan Jawa dan Madura dan mantan gubernur DKI,  Subagyo, HS Kasad TNI AD, Adnan Buyung Nasution Advokat senior,  Prof. Dr. Zarkowi Suyuti Mantan Dubes Irak yang juga ayahanda Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, Theo Waimuri, mantan Dubes Namibia, Faisal Abdau Dirut Pertamina, H. Sudwikatmono seorang pengusaha sukses dan masih banyak lainnya.

SMP N. 1 didirikan pada tanggal 11 September 2017 oleh pemerintah pendudukan Jepang dan menempati gedung Neutralle MULO (sekarang SMP.08). Pada tahun 1943 berpindah tempat ke jl. Cik Di Tiro. Sejarah mencatat ada dua  siswa kelas 3 SMP N. 1 Yogyakarta  yakni Djohar Nuradi dan Wardani  gugur dalam peretempuran di Kota Baru. Keduanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara.

Dalam perjalanan waktu SMP Negeri 1 Yogyakarta telah 19 kali berganti kepala sekolah.  XSM. Ondang merupakan pejabat kepala sekolah pertama (1943) dan Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd. adalah kepala sekolah ke – 19 dari tahun 2016 hingga sekarang. SMP Negeri 1 Yogyakarta  juga menorehkan banyak prestasi di bidang akademik, Kepramukaan , Ekstra kurikuler, guru teladan dan berprestasi serta kegiatan kesiswaan lain di dalam negeri dan luar negeri.

Usai apel bersama walikota Yogyakarta didampingi kepala sekolah dan para alumni melepas sepasang burung merpati berwarna putih disaksikan oleh sekitar 800 siswa dan 50 pengajar.@mix)