Tumbuhkan Budaya Membaca, Pemkot dan Gramedia Gelar Festival Literasi

Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Pemerintah Daerah DIY dan Gramedia menggelar Festival Literasi Jogja Istimewa.  Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti berharap melalui perhelatan ini, kegiatan membaca mampu menjadi budaya bagi Kota Yogyakarta.

“Yogyakarta sebagai kota pendidikan perlu menjadikan membaca sebagai budaya. Acara ini semoga dapat terus berlanjut ke depannya dan bisa menjadi pemicu untuk menumbuhkan budaya membaca  bagi masyarakat Kota Yogyakarta” tutur Haryadi ketika menghadiri  acara yang digelar di tengah-tengah area Car Free Day Jl. Sudirman, Minggu (20/8) pagi.

Lebih lanjut Haryadi berharap, di tengah maraknya media sosial dewasa ini, kegiatan membaca buku tetap lestari, sebab melalui membaca buku, masyarakat dapat lebih kritis terhadap serbuan berita palsu yang seringkali tersebar melalui media sosial.

“Sekarang ini jamannya gadget kita sering sekali mendapatkan berita yang nggak jelas kebenarannya dari media sosial, maka kita harus krits terhadap berita seperti itu, caranya dengan langsung mencari sumbernya, yaitu buku. Budaya membaca harus tetap hidup di tengah masyarakat. Sekarang ini sudah ada kebijakan lima hari sekolah, saya berharap libur di hari sabtu bisa dimanfaatkan bagi pelajar untuk pergi ke perpustakaan, toko buku, atau taman bacaan. Kami sudah menyediakan 221 tamban bacaan di Kota Yogyakarta dan harapannya semua RW akan memiliki taman bacaan. Semoga masyarakat bisa memanfaatkannya” Ungkap Haryadi.

Ditambahkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Purwadi, Kota Yogyakarta saat ini sudah memiliki pengelolaan literasi yang baik, hal ini dibuktikan dengan terpilihnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta sebagai Lembaga Kearsipan Terbaik tingkat nasional dalam gelaran ANRI award 2017.

“Kemarin kami berhasil mendapatkan penghargaan LKD terbaik dalam ANRI Award, ini menunjukkan pengelolaan arsip dan pustaka di Yogyakarta sudah baik saya berharap masyarakat juga mendukung dengan terus melestarikan budaya membaca, ibarat penerjun kalau ingin sukses maka harus membuka payungnya, kalau kita ingin sukses hidup maka kita harus membaca karena membaca dapat membuka pikiran dan wawawsan. Semoga kegiatan lietrasi di Jogja semakin tumbuh dengan baik” Imbuhnya.

Festival Literasi Jogja Istimewa ini sendiri diselenggarakan dalam rangka menumbuhkan budaya literasi di Indonesia dan menjadi festival literasi terbesar di Indonesia. Beberapa kegiatan dalam festival ini antara lain kampanye literasi media sosial, kompetisi esai literasi, kompetisi mendongeng Bahasa Jawa, dan dipuncaki oleh karnaval literasi yang diikuti oleh sekitar 2.500 peserta. Dituturkan oleh V. Sugiarto selaku Operational Director PT Gramedia Asri Media, saat ini budaya membaca di Indonesia masih sangat rendah sehingga perlu terus digalakkan, salah satunya melalui penyelenggaraan Festival Literasi.

“Indonesia menempati peringkat 60 dari 61 negara yang diteliti terkait dengan minat membaca. Hanya ada satu dari seribu orang di Indonesia yang memiliki minat baca sehingga budaya membaca harus terus ditumbuhkan” Pungkas Sugiarto (ams)