Pelaku IKM Berlatih Padamkan Api, Iriyanti: Kalau Ada Kebakaran Yang Penting Jangan Panik

Ibu Iriyanti sedang asyik menonton teman temannya berusaha memadamkan api dalam sebuah  bak berisi air dan bahan bakar. Sesekali suaranya  lantang memberi semangat kepada rekannya sambil bertepuk tangan  gembira.  Sementara  di depan bak seorang ibu dengan karung goni basah di tangan mencoba menutupi bak yang sedang mengobarkan nyala api. Hups..sesaat apipun padam, dan celoteh riuh para ibu lainnya menyambut padamnya si jago merah di halaman BPBD Kota Yogyakarta, Selasa, (15/08/2017).

Iriyanti dan teman temannya tergabung dalam  kelompok Pengusaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) memang sedang dilatih keterampilan oleh petugas BPBD untuk  memadamkan api. 

Koko Yudianto, Fasilitator pendamping dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta  mengatakan  kegiatan ini adalah kegiatan manajemen resiko bencana yang masuk dalam program kerja  Dinas Perindustrian dan Perdagangan.  Kegiatan ini bertujuan agar pelaku IKM   dapat mengatasi secara mandiri apabila terjadi bencana kebakaran.

Koko  menjelaskan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 30 orang. Mereka berasal dari seluruh IKM yang berada di 14 wilayah kecamatan di kota Yogyakarta yang terbagi dalam tiga angkatan.  Harapannya, apabila terjadi bencana kebakaran para pengusaha dan karyawan IKM dapat mengatasi terlebih dahulu sebelum terjadi kebakaran yang lebih besar. Apabila kebakaran meluas dan lebih besar biasanya diatasi oleh petugas  pemadam kebakaran (BPBD) yang datang membantu. “Ya, harapannya, bila terjadi kebakaran dan apinya masih kecil, mereka dapat memadamkan sendiri dengan teknik yang telah diajarkan di sini (BPBD). Rata-rata mereka adalah penjual industri kecil. Ada yang memproduksi roti, makanan  dan lainnya yang menggunakan kompor yang notabene rawan terjadi kebakaran,” ujar Koko.

Koko menambahkan para peserta mengikuti pelatihan selama dua hari. Hari pertama mereka diberi materi teori atau manajemen resiko bencana. Di hari kedua, lanjutnya, para peserta menjalankan praktek memadamkan api dengan peralatan Apar dan dengan cara tradisional.  Koko berharap ilmu dan keterampilan yang didapat selama dua hari ini sedikit membantu para pelaku IKM dalam mengahdapi bencana kebakaran di tempat kerja mereka. Sehingga resiko yang lebih besar dapat terhindari.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, menurut Koko, akan bekerja sama dengan Dinas terkait  untuk terus memberikan pelatihan tentang manjemen resiko kebakaran di masa mas  mendatang.

Sementar itu Iriyamti seorang pengusaha kecil di bidang Boga (kuliner) mengaku senang dengan  pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta ini. “Senang mas, bisa dapat ilmu dan teknik bagaimana cara memadamkan api. Saya pikir ini sangat penting, karena saya setiap hari bergelut dengan api, kareana usaha saya di bidang boga,” ujar Iriyanti pengusaha boga asal Pakualaman.

Menurut Iriyanti, dirinya sangat takut dengan api apalagi  kebakaran. Namun dengan pelatihan semacam ini, dirinya sudah memiliki keberanian untuk memadamkan. “Saya itu paling takut dengan yang namanya api. Tapi dengan pelatihan ini, saya sudah mulai berani. Kuncinya adalah tenang. Tidak panik. Kalau kita tenang pasti akan dengan cepat memadamkan api dengan cara tradisional atau dengan menggunakan Apar. Tadi saya sudah mencoba memadamkan dengan karung goni yang dibasahkan. Ternyata mudah,” jelasnya.

Iriyanti berharap dinas terkait lebih sering menyosialisasikan  bahaya becnaca kebakaran dan bagaimana cara memadamkan kepada warga masyarakat terutama kaum ibu yang seharian bergelut dengan api di dapur. Hal itu dikatakan penting untuk mengantisipasi datang bencana tersebut. (@mix)