Festival  Kampung Prawirotaman : Turis Asingpun  Ikut Berjoget

Festival Kampung Wisata Prawirotaman mendapat sambutan sangat positip dari masyarakat lokal dan mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya  pengunjung menjejali jalan Prawirotaman tempat diselenggarakan festival budaya yang digelar selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu, (15 dan 16/07/2017). Festival ini resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Priwisata DIY, Rus Sutikno, SH.MM di depan Hotel Grand Rosela Jl. Prawirotaman Yogyakarta Sabtu, (15/07/2017) sore.

Rus Sutikno mengatakan Festival Kampung Wisata Prawirotaman sudah berlangsung empat tahun. Tahun 2017 ini merupakan tahun keempat penyelenggaraannya. Kegiatan yang merupakan kerja sama masyarakat dan Paguyuban Pengusaha Pariwisata Prawirotaman Yogyakarta (P4Y)  ini rencananya akan terus digelar  secara rutin setiap tahun.  “Ini tahun keempat. Insa’allah akan dilaksanakan rutin setiap tahun,”ujar Sutikno.

Festival ini bertujuan  meningkatkan daya tarik wisata  yang ada di Prawirotaman. Even budaya seperti ini, menurut  Sutikno, merupakan  wahana masyarakat untuk  menggali budaya yang telah diciptakan oleh nenek moyang dahulu, terutama para sesepuh Prawirotaman. “Budaya itu akan kita hidupkan lagi dan kita jual. Sehingga akan menambah daya tarik atau maknit  bagi pengunjung atau wisatawan terutama wisatawan mancanegara,” tambahnya.

Sutikno mengatakan bahwa wisatawan mancanegara di Prawirotaman sudah tidak asing lagi. Makanya Prawirotaman sudah dikenal hingga mancanegara sebagai kampung turis.   Sutikno berharap festival ini dapat membuat para wisatawan asing akan lebih betah lagi tinggal di Prawirotaman. “Yang dulunya hanya tiga atau empat hari mungkin dengan adanya iven seperti ini menambah daya tarik dan para turis lebih betah untuk tinggal di Prawirotaman,”harapnya.

Efek dari lama tinggal para turis  ini menurut Sutikno sangat besar.  Pertama, akan meningkatkan pendapatan bagi masyakat dan pengusaha seperti  hotel, pernak pernik dan usaha wisata lainnya.  “Semuanya akan meningkat dengan adanya lama tinggal para turis yang bertambah ini. Sehingga otomatis masyarakatpun ikut menikmati dari sisi ekonomi,”tambahnya.

Selain itu, kegiatan festival memberi penghiburan kepada masyarakat di Prawirotaman dan sekitarnya. Karena, walaupun berada  ditengah kota masyarakat ingin sekali meramaikan dan mencari hiburan. “Sehingga dengan adanya festival ini masyarakat akan lebih senang. Otomatis masyarakat akan terhibur dan lagipula kampung Prawirotaman akan lebih ramai dan mendatangkan wisatawan dan baik domestik maupun macanegara,” tutup Sutikno.

Festival ini dihadiri pula Asisten II bidang Perekonomian  Ir. Aman Yuriadijaya mewakili Walikota Yogyakarta.  Dalam sambutannya Aman menyampaikan pesan dan sekaligus apresiasi Walikota kepada masyarakat kampung wisata Prawirotaman Yogyakarta yang telah menggelar festival untuk keempat kalinya. Walikota berharap kegiatan festival ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang postitif bagi warga Prawirotaman dan dunia pariwisata di kota Yogyakarta pada umumnya.

Sementara itu, ketua panitia  penyelenggara festival Edi Suprapto melaporkan festival seni dan gelar budaya Prawirotaman dan panggung Krapyak Yoyakarta, diisi dengan berbagai pagelaran seni dan budaya. Potensi  kuliner, dan kerajinan serta pernak pernik wisata ikut pula ditampilkan.

Edi berharap Kegiatan festival ini  dapat membantu m pemerintah untuk mewujudkan kunjungan wisata sebanyak 15 juta dalam kurun waktu tahun 2017.  Festival budaya yang menjadi salah satu suguhan utama bagi wisatawan diharapkan dapat menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama di wilayah kampung Prawirotaman.  Pariwisata sebagai bidang penggiat diharapkan juga mampu membantu pemerintah dalam peningkatan pendapatan asli daerah dan meningkatkan investasi.

Pembukaan festival Prawirotaman ditandai  dengan digelarnya tari kolosal berjudul Babad Prawirotaman. Tari kolosal ini  yang menggambarkan perkembangan kampung Prawiritaman dari waktu ke waktu itu dipersembahkan seniman dari sanggar seni  yang ada di kampung wisata Prawirotaman. Penari yang didominasi anak-anak itu memberi daya tarik tersendiri para wisatawan dalam negeri dan mancanegara yang sedang berada di Prawirotaman. Banyak dari para turis mengarahkan alat rekam dari ponsel dan kamera untuk mengabadikan momen itu.

Selain itu, dilakukan pawai yang diikuti oleh pasukan Bregodo (Prajurit), Drumband, Penari Tradisional,  dan sebuah gunungan. Peserta melalui jalan Prawirotaman menuju Panggung Krapyak. Sepanjang jalan para peserta pawai melakukan atraksi. Terlihat beberapa turis mancanegara ikut menari bersama para penari peserta pawai.

Catharine turis asal Australia mengaku sangat senang bisa menyaksikan festival Prawirotaman. Dirinya senang karena diajak menari (ngibing) bersama penari yang menurutnya lucu dan unik karena mengenakan topeng. “I’m so happy, dancing with the mask dancer. It’s so funny and unic. I realy like it (Saya begitu gembira menari bersama penari bertopeng. terasa lucu dan unic. Saya sungguh menyukainya),” ujar Catharine sumringah. (@mix)