Ada Bumblebee di Takbir Keliling Kotagede

Ada pemandangan unik dalam perayaan Malam Takbir 1438 H di Kotagede, tampak salah satu sosok robot fiksi  dari Film Transformers, Bumblebee  menyusuri ruas jalan protokol Kotagede. Kehadiran robot berwarna kuning tersebut bukan karena adanya ancaman dari gerombolan robot jahat Decepticon, melainkan untuk turut memeriahkan perhelatan Takbir Keliling Kotagede pada hari Sabtu (24/6) malam. Bumblebee hanyalah satu dari sekian banyak kreatifitas peserta Takbir Keliling malam itu.

Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti sendiri mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kotagede tersebut. Menurut walikota kegiatan ini merupakan ekspresi kecintaan terhaadp islam sekaligus ekspresi kekuatan ukhuwah ummat Islam di wilayah Kotagede.

“Harapannya perhelatan ini dapat semakin meneguhkan bahwa umat Islam Jogja adalah umat yang kompak, umat yang cinta damai, dan umat yang sangat erat ukhuwahnya” Tutur Walikota

Lebih lanjut, walikota meminta kepada panitia maupun peserta takbir keliling untuk tetap bersama-sama menjaga agar pelaksanaan takbir keliling tetap kondusif dan mampu menampilkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin.

“Waspadai oknum-oknum tertentu yang menyusup dan berusaha memecah kebhinekaan di antara kita semua. Tunjukkanlah wajah Islam yang sesungguhnya, Islam yang rahmatan lil 'alamin, yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semesta di antara kita semua, Islam yang damai, humanis dan menyejukkan. Untuk itu, saya berpesan kepada panitia untuk selalu melakukan dan meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan yang bertugas serta meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin terjadi” Pinta Walikota.

Sementara, Della Lisna Ferica selaku Ketua Panitia Pawai Takbir Keliling mengungkapkan bahwa acara ini sudah menjadi agenda tahunan Kotagede, dan pada penyelenggaraan tahun ini, jumlah peserta sebanyak 35 kelompok

“Jumlah peserta ada 35 kelompok, 31 dari Kotagede dan empat lainnya dai luar Kotagede. Setiap kelompok biasanya beranggotakan 70 sampai 100 orang. Rute yang diambil meliputi Jl. Nyi pembayun, melewati Jalan Kemasan dan Mondorakan dan mengambil finish di Masjid Al Huda Jagalan. Peserta juga akan mendapat penilaian dari 12 juri, kriteria penilaian meliputi takbir, kekompakan, kostum, lampion, musik, dan koreografi” Terangnya.

Selain itu, pada penyelenggaraan tahun ini, tema kebhinekaan nusantara sangat kental terlihat. Gema takbir berpadu dengan alunan gamelan dan tabuhan bedug. Semangat kebhinekaan ini juga tercermin dari kostum serta asesoris yang dipakai oleh peserta, seperti yang terlihat dari penampilan kelompok Remaja Masjid Assalam, Basen yang menggunakan kostum perpaduan Bali dan Papua serta mengusung replika Burung Garuda. Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat, yaitu Wonderful Indonesia (ams)