Peringati Nuzulul Qur’an, Pemkot Santuni Penjaga Masjid

Memasuki Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar kajian peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H sekaligus peringatan hari zakat nasional di ruang Bima Kompleks Balai Kota, selasa (20/6).

Hadir dalam acara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi didampingi Sekretaris Daerah Titik Sulastri dan seluruh kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemkot Yogyakarta.

Selain pengajian, acara yang juga menghadirkan ulama kondang Gus Miftah itu dilengkapi dengan prosesi penyerahan bingkisan lebaran bagi sejumlah penjaga masjid kurang mampu yang berada di Kota Yogyakarta serta penyerahan hasil audit pengelolaan zakat.

Penyerahan bingkisan secara simbolis diserahkan oleh Heroe Poerwadi kepada tiga orang penjaga masjid terpilih yakni, Suratmin (Penjaga Masjid Al Mubarok Kota Gede), Tulis Witanto (Penjaga Masjid Al Irsyad Muja Muju) dan Margianto (Penjaga Masjid Al Hikmah Umbulharjo).

Dalam sambutanya Wakil Wali Kota Yogyakarta menuturkan, Al-Qur’an merupakan cahaya yang diturunkan Allah SWT supaya kita beriman dan meyakininya, mengambil pelajaran darinya dan agar kita mengamalkan petunjuk dan bimbingan yang terkandung di dalamnya supaya kita keluar dari berbagai kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.

“Pada bulan Ramadhan ini seluruh umat juga memperingati peristiwa turunnya mukjizat yang tak terbantahkan yaitu kitab suci Al-Qur’an yang merupakan penyempurna kitab-kitab sebelumnya sebagai pegangan umat manusia,” tandasnya.

Pada momentum Ramadhan ini, Heroe mengajak seluruh aparatur pelayan masyarakat untuk memposisikan Al-Quran sebagai pedoman dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat. “Sebab dalam Al-Quran terkandung nilai universalitas yang digunakan Rasulullah untuk mentransformasikan bangsa Arab menjadi bangsa yang beradab dan maju,” imbuhnya.

Lebih dalam Heroe menekankan, Al Qur’an mengajarkan dan memberikan petunjuk tentang toleransi, keadilan, kebaikan, kedamaian, kesejahteraan, dan tidak mengajarkan kedzaliman, apalagi kekerasan. Sehingga apabila kita mampu menghayati kandungan kebaikan pada Al-Qur’an akan bermanfaat positif bagi atmosfer pelayanan pemerintah yang dapat mensejahterakan masyarakat Kota Yogyakarta.

Terkait dengan pengelolaan zakat, Heroe mengaku puas dengan kinerja Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta. “Semoga dengan demikian melalui akuntabilitas, transparansi serta pengelolaan yang profesional  akan mampu meningkatkan tingkat kepercayaan publik sehingga masyarakat tidak ragu lagi menyalurkan Zakat, melalui Baznas Kota Yogyakarta,” tutur Heroe.

Melalui peringatan hari zakat in, Heroe berharap dapat meningkatkan kepekaan sosial (Hablumminannas), serta tingkat ketaatan kepada Allah (Hablumminallah). Ia juga berharap agar semua umat Islam yang menjadi wajib Pajak untuk terus pula menunaikan kewajibannya.

“Sebab Zakat dan Pajak mempunyai peran yang sangat strategis guna menghimpun dana yang diperlukan untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat. Sehingga kedepan kami berharap akan tercipta sebuah harmonisasi antara kewajiban membayar Pajak dan menunaikan Zakat,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari menerangkan hasil audit menunjukkan capaian hasil yang memuaskan dengan bukti memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

“Sebagai lembaga pemerintah non struktural yang diamanahi oleh undang-undang dan oleh masyarakat untuk mengelola zakat, tentu saja aspek akuntabilitas dan transparansi dlm pengelolaan yang diwujudkan melalui Laporan Keuangan yang berkualitas menjadi suatu keniscayaan,” ujarnya.

Baznas menurutnya akan terus membangun sistem manajemen keuangan pengelolaan zakat yang selaras dengan undang-undang serta aturan teknis lainnya, seperti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 109 tentang Zakat dan Infak atau sedekah. (Tam)